Strategi Switching Barriers Untuk Loyalitas Pasien Berbasis Perilaku Caring Perawat
Abstract
Strategi pengelolaan untuk menciptakan loyalitas pasien dapat dilakukan melalui strategi “switching barriers”. Strategi switching barriers dapat dibentuk dengan melalui pendekatan perilaku caring perawat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model strategi switching barriers untuk loyalitas pasien berbasis perilaku caring perawat.
Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional. Populasi peneltian ini adalah seluruh pasien rawat inap RS. Paru dengan jumlah sampel sebesar 100 pasien. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi. Tempat penelitian di Rawat Inap RS. Paru Jember. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dengan alpha cronbach 0,980 dan 0,933. Analisis data menggunakan Uji Chi Squre ( p < 0,05 ) dan Uji Regresi Logistik Ganda.
Hasil penelitian menadapatkan karakteristik pasien yang dijadikan responden penelitian di Rawat Inap Rumah Sakit Paru pada bulan Nopember – Desember 2013, rata- rata berumur 38 tahun dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki. Pendidikan pasien terbanyak SMA, dengan status pekerjaan sebagai pekerja swasta, dan status pasien berobat terbanyak menggunakan askin/ jamkesmas. Loyalitas pasien 68% tergolong dalam loyalitas yang cenderung baik. Perilaku caring perawat yang dipersepsikan pasien 72% tergolong dalam perilaku caring baik. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat denga loyalitas pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Paru Jember ( p = 0,000). Sub variabel perilaku caring perawat yang paling berhubungan dengan loyalitas pasien adalah menanggapi dengan rasa hormat. Staregi strategi switching barriers untuk loyalitas pasien berbasis perilaku caring perawat antara lain : (1) Memperkenalkan diri pada awal pertemuan memberikan pelayanan asuhan keperawatan, (2) Mempertahankan kontak mata, (3) Menjaga privasi pasien, (4) Cepat tanggap, (5) Senyum dan berbicara dengan suara lembut dan jelas, (6) Meluangkan waktu mendengarkan keluhan dan perasaan pasien, (7) Menunjukkan rasa empati, (8) Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan, (9) Melakukan terminasi setiap akhir berinteraksi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit Paru untuk meningkatkan penerapan perilaku caring perawat dan membuat kebijakan yang mendukung penerapan perilaku caring perawat sebagai upaya meningkatkan loyalitas pasien.