KAJIAN YURIDIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM SISTEM PEWARISAN MENURUT HUKUM ADAT WARIS BALI DI DESA CEMAGI KECAMATAN MENGWI
View/ Open
Date
2014Author
Aulia Arimada, Davisa
Rato, Dominikus
Zulaika, Emi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada masyarakat Bali telah diakui bahwa garis keturunan laki-laki yang menjadi ahli waris dari keluarganya tetapi bagaimana dengan anak perempuan kandungnya, apakah si anak perempuan ini tidak memiliki hak yang sama dengan sentana, dan bagaimana dengan hak saudara laki-laki pewaris juga apabila mereka menuntut hak untuk menjadi ahli waris sah dari si pewaris. Saudara laki-laki pasti juga merasa memiliki hak terhadap harta si pewaris karena mereka berkaca dari sistem patrilineal yang telah dianut. Mereka menganggap bahwa sistem ini merupakan adat yang telah dianut turun-temurun. Dari sinilah maka ditemukan banyak kasus pada masyarakat Bali tentang pembagian waris dengan anak adopsi, pada satu sisi para saudara laki-laki pewaris juga merasa memiliki hak. Tidak jarang hal ini menjadi sengketa antara saudara laki-laki pewaris dengan sentana yang telah diangkat oleh si pewaris. Hukum adat Bali terutama dalam hal hukum pengangkatan anak merupakan lembaga yang unik yang tidak dapat ditemukan pada daerah lain. Karena hukum adat mereka masih hidup
meskipun kerajaan di Bali dan pemerintahan Kolonial Belanda sudah tidak ada lagi.
Collections
- SRA-Law [296]