PENGARUH EKSTRAK KASAR DAUN TAPAK DARA (Catharanthus Roseus) TERHADAP PROSES PEMBELAHAN SEL SPERMATOSIT PRIMER BELALANG SEBAGAI BAHAN AJAR MATAKULIAH BIOLOGI SEL
Abstract
Catharanthus roseus yang lebih dikenal dengan tanaman tapak dara, merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat di Indonesia. Daun tapak dara mengandung alkaloid bisindole spesifik yakni vinblastin dan vinkristin yang berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun tapak dara terhadap lama waktu anafase, perubahan panjang sel serta kecepatan pergerakan kromosom selama anafase, dan kegagalan pembelahan pada proses pembelahan sel spermatosit primer belalang. Selain itu penelitian ini juga ingin
mengetahui bagaimana implikasi hasil penelitian sebagai bahan ajar matakuliah biologi sel. Pengamatan mengenai lama waktu anafase, perubahan panjang sel serta kecepatan pergerakan kromosom dilakukan pada akhir metafase hingga awal telofase. Perlakuan konsentrasi ekstrak kasar daun tapak dara di dalam larutan Carlson terdiri atas 5 level konsentrasi yaitu 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.7% dan 0.9%. Data dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji LSD. Penyusunan bahan ajar dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar daun tapak dara secara signifikan memperpanjang lama waktu anafase, memperkecil perubahan panjang sel serta memperlambat kecepatan pergerakan kromosom selama anafase. Pengaruh paling besar terdapat pada konsentrasi 0,9%. Selain itu, terjadi kegagalan pembelahan yang mulai muncul pada konsentrasi 0,3% dan terus meningkat hingga konsentrasi 0,9%. Berdasarkan hasil validasi, maka bahan ajar berupa hand out dan penuntun praktikum dapat digunakan dalam kegiatan belajar matakuliah biologi sel.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]