PENGARUH JARAK KERENGGANGAN BUSI TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR PERTAMAX
Abstract
Sistem pembakaran pada motor bensin terjadi jika pembakaran campuran
bahan bakar dan udara yang terkompresi dilakukan oleh percikan bunga api listrik.
Percikan bunga api tersebut dihasilkan oleh busi yang mendapatkan aliran arus
bertegangan tinggi dari koil pengapian. Untuk mendapatkan pembakaran yang
optimal pada motor bensin dipengaruhi banyak hal antara lain: perbandingan udarabahan
bakar, campuran yang homegen, waktu penyalaan, besarnya tegangan koil,
jarak kerenggangan elektrode busi dan lain-lain.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan peralatan standartd yang ada
pada motor bensin. Pengamatan unjuk kerja mesin dilakukan dengan beberapa variasi
jarak kerenggangan busi antara lain 0,5, 0,6, 0,7, 0,8 dan 0,9 mm
Hasil yang didapat dari pengujian unjuk kerja motor bakar adalah Torsi
maksimum terjadi pada jarak kerenggangan 0,9 mm yaitu sebesar 3,95 N.m pada
putaran 5250 rpm. Daya maksimum terjadi pada jarak kerenggangan 0,9 mm yaitu
sebesar 3,422 HP pada putaran 6500 rpm. Konsumsi bahan bakar paling hemat terjadi
pada jarak kerenggangan 0,8 mm yaitu 0,316 Kg/jam pada putaran 3000 rpm. Untuk
keperluan atau kondisi yang diperlukan (misal, konsumsi bahan bakar rendah,
pembebanan tinggi), maka dapat dipilih jarak kerenggangan busi yang paling
menguntungkan sesuai dengan data hasil penelitian
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]