Pengaruh Penggunaan Beberapa Agens Pengendali Hayati Terhadap Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis Blanchard), Kutu Daun (Aphis spp.) Dan Ulat Daun (Spodoptera exigua Hubn.) Pada Pertanaman Tumpangsari Kentang Dengan Bawang Daun Di Desa Ngadisari, Probolinggo
Abstract
Hama Penting pada tanaman kentang yaitu Liriomyza sp. dan Aphis spp. sedangkan pada tanaman bawang daun yaitu Spodoptera exigua dan Aphis spp. Agens pengendali hayati Nematoda entomopatogen Heterorbabditis sp., Cendawan Beuveria bassiana, dan bakteri Bacillus thuringiensis diharapkan dapat mengendalikan hama utama pada kedua jenis tanaman tersebut. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngadisari Bromo Kabupaten Probolingo dalam bulan September sampai dengan Desember 2013. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas dari APH (Agens Pengendali Hayati) nematoda entomopatogen Heterorbabditis sp., Cendawan B. bassiana, dan bakteri B. thuringiensis untuk mengendalikan organisme penggangu tanaman (OPT) tanaman kentang dan bawang daun. Penelitian dirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri 5 perlakuan yaitu B. thuringiensis Thuricide 15 g/15 l (P2), NEP Heterorbabditis sp. 10.000.000 IJ/15 l (P3), B. thuringiensis Bactospeine 15 g /15 l (P4) dan Cendawan B. Bassiana 2 g /15 l (P5), kontrol (P1) setiap perlakuan diulang 7 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan populasi hama Liriomyza sp. dan Aphis spp. pada pertanaman kentang menggunakan perkaluan Bacillus thuringiensis merk dagang Bactospeine dapat menurunkan populasi hama Liriomyza sp. sebesar 50% sedangkan hama Aphis spp. sebesar 48%. Sedangkan pada tanaman bawang daun perlakuan yang paling efektif untuk mengendalikan hama Aphis spp. adalah menggunakan Bacillus thuringiensis merk dagang Thuricide, dan nematoda entomopatogen Heterorbabditis sp., pada hama S. exigua. dapat menurunkan populasi sebesar 26% dan hama Aphis spp. 37%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]