DINAMIKA INDUSTRI KERAJINAN PERAK DI DESA PULO KECAMATAN TEMPEH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 1990-2012
Abstract
Kesimpulan pertama yaitu industri kerajinan perak ada di Desa Pulo pada
tahun 1955 yang dibawah oleh seorang bangsawan bernama Raden Iskhak. Raden
Iskhak memiliki keterampilan dan keahlian sebagai seorang pengrajin logam.
Sebelum kedatangan Raden Iskhak kondisi masyarakat Desa Pulo pada saat itu
menjadi masyarakat miskin, hal ini dikarenakan kondisi Desa Pulo sendiri yang
gesang dan berbatu. Kedatangan Raden Iskhak membawa perubahan pada
perekonomian Desa Pulo. Banyaknya masyarakat yang dahulu bekerja sebagai
pengrajin dapat memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat Desa Pulo.
Kesimpulan kedua yaitu industri kerajinan perak yang ada di Desa Pulo
mengalami naik turun. Perkembangan yang nampak dari industri kerajinan perak
Desa Pulo adalah bertambahnya unit usaha dan tenaga kerja yang ada di Desa
Pulo. Hasil produksi industri kerajinan perak Desa Pulo dapat menembus pasaran
Bali dan dikenal seluruh pelosok negeri. Kerajinan perak asal Desa Pulo sangat
diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Tahun 1990-
2004 nilai hasil industri sebesar Rp 171.812.976.100,-. Tahun 2005-2008 nilai
hasil industri sebesar Rp 200.831.880.550,- dan pada tahun 2009-2012 nilai hasil
industri sebesar Rp 217.438.349.300,-. Penurunan hasil produksi disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti harga bahan baku perak yang melonjak dan pembelian
dilakukan oleh perorangan dengan modal yang minim. Terjadinya krisis financial
global juga mengakibatkan industri kerajinan perak mengalami penurunan.
Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang
berperan dalam mengembangkan Desa Pulo sebagai desa kerajinan. Berbagai
upaya dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi industri kerajinan perak Desa
Pulo. Upaya yang dilakukan seperti melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap
pengrajin perak Desa Pulo, memberikan bantuan teknologi mesin, dan
memberikan bantuan permodalan. Industri kerajinan perak Desa Pulo harus tetap
bertahan menjadi produk unggulan Kabupaten Lumajang dan tetap diminati oleh
para pembeli atau konsumen, serta mampu bertahan dan berinovasi dengan
pengrajin perak kota lain.