Show simple item record

dc.contributor.authorErine, Novita Aini
dc.contributor.authorSusanti, Ochtorina Dyah
dc.contributor.authorAdonara, Floranta Firman
dc.date.accessioned2014-04-23T03:14:18Z
dc.date.available2014-04-23T03:14:18Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57367
dc.description.abstractPerjanjian kredit adalah merupakan perjanjian pendahuluan dari penyerahan uang. perjanjian kredit biasanya diikuti dengan jaminan berupa sertifikat tanah dan bangunan. Dalam melakukan suatu perjanjian kredit apabila yang digunakan jaminan adalah harta waris maka harus ada persetujuan dari para ahli waris. Kitab Undang-Undang Perdata mengenal empat golongan ahli waris yang berhak atas harta peninggalan. Pengaturan mengenai yang berhak menjadi ahli waris pembagian harta waris yang diakui secara sah diatur didalam pasal 832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.en_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.relation.ispartofseriesArtikel Ilmiah Mahasiswa;
dc.subjectPerjanjian krediten_US
dc.subjectHarta Warisen_US
dc.subjectAhli Warisen_US
dc.subjectKitab Undang-undang Hukum Perdataen_US
dc.titleANALISIS YURIDIS KEABSAHAN PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN TANPA PERSETUJUAN AHLI WARIS (ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 777 PK/Pdt/2010)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SRA-Law [296]
    Koleksi Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa S1 Bidang Hukum (FH)

Show simple item record