• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Papers
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Papers
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KETIDAKSANTUNAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERISTIWA KOMUNIKASI

    Thumbnail
    View/Open
    File ini berisi naskah lengkap, sertifikat kehadiran seminar, cover naskah (1.843Mb)
    Date
    2013-06-27
    Author
    Muji, Muji
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dampak perubahan pikiran seseorang yang diekspresikan melalui bahasa mempengaruhi sikap/perilaku berbahasa. Dampak perubahan sikap/perilaku berbahasa dapat mengarah kepada perihal yang menguntungkan dan perihal yang merugikan pihak lain. Kegiatan seminar kali ini dibahas dampak perubahan sikap/perilaku berbahasa yang mengarah kepada perihal yang merugikan pihak lain. Letak pentingnya pembahasan ini bahwa bahasa adalah cermin identitas bangsa. Bangsa yang berbudaya/bermartabat adalah bangsa yang mampu saling menghargai antar sesama manusia. Dewasa ini perubahan sikap/perilaku berbahasa yang mengarah kepada perihal yang merugikan pihak lain semakin membudaya. Kejadian ini tidak terbatas pada area sekolah saja, tetapi sudah menjamur sampai pada area luar sekolah. Misalnya peristiwa komunikasi yang terjadi pada sidang MPR/DPR, sidang di pengadilan, di facebook-an, kongres parpol, dan di acara TV. Cerminan berbahasa yang tidak/kurang santun ini cepat ditiru dan cepat berkembang penggunaannya di masyarakat. Mengapakah begitu? Berbahasa yang tidak/kurang santun menarik perhatian orang untuk diperbincangkan/dipersoalkan. Terjadinya penggunaan bahasa yang tidak/kurang santun dalam peristiwa komunikasi, kemungkinan sebabnya ada beberapa hal. Di antara sekian sebab yang dikemukakan: partisipan tutur (baca: pembicara/penulis atau pendengar/pembaca) dirinya memiliki rasa serba lebih dari yang lain, partisipan tutur (baca: pembicara/penulis atau pendengar/pembaca) tidak/kurang mampu menggunakan bahasa dalam peristiwa komunikasi tepat konteks, dan partisipan tutur (baca: pembicara/penulis atau pendengar/pembaca) memiliki cacat (misalnya temperamen tinggi, sakit jiwa, lupa, dan lelah).
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56780
    Collections
    • LSP-Papers [138]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository