PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TERPADU TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Pokok Bahasan Bumi dan Benda Langit)
Abstract
Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas bahan ajar
terpadu, respon siswa dan hasil belajar siswa setelah menggunakan abahan ajar terpadu.
Pengembangan bahan ajar terpadu menggunakan model pengembangan perangkat
pembelajaran 4-D. Memahami keterbatasan peneliti dari aspek waktu dan biaya maka peneliti
mengadopsi model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D hanya sampai tiga tahapan yaitu
tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Metode dalam penelitian ini
menggunakan observasi, uji validasi dan uji kepraktisan, wawancara, angket dan tes. Instrumen
perolehan data yang adalah lembar uji pakar logic yang terdiri dari lembar validitas dan lembar
persepsi kepraktisan bahan ajar, selain itu juga menggunakan uji empirik yang terdiri dari lembar
hasil belajar siswa dan angket respon siswa.Bahan ajar terpadu tipe integrated dinyatakan berkualitas jika: aspek validitas dan aspek
kepraktisan mencapai skala penilaian 4 ≤ Va < 5 serta aspek keefektifan yang ditunjukka dari
75% skor rata-rata respon siswa bernilai positif/baik dan sekurang-kurangnya 80% siswa
mendapatkan skor minimal 60. Uji ahli (logic) pada penelitian ini terdiri dari 2 dosen program
studi pendidikan fisika yaitu Ibu Dr. Indrwati, M.Pd., Bapak Drs. Maryani, dan 1 guru IPA
SMKN 1 Taman yaitu Bapak Juandoko, S.Pd. Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh hasil bahwa
rata-rata penilaian pakar diperoleh nilai 4,09 untuk kedua aspek, sehingga dari kedua apek
viii
tersebut bahan ajar yang dikembangkan dapat dikategorikan bahan ajar yang berkualitas. Respon
siswa dalam penelitian menyatakan bahwa 83,33% siswa memiliki respon baik, 10% cukup baik
dan 6,76% menyatakan kurang baik. Pada uji pengembangan, hasil belajar siswa yang
mendapatkan skor untuk kategori rendah mencapai 33,33%, kategori sedang 33,33% dan
kategori tinggi 33,33%.
Dari ketiga aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa; 1) Bahan ajar terpadu dinyatakan
sebagai bahan ajar yang cukup berkualitas, karena dari ketiga aspek penilaian kualitas, hanya
satu indikator aspek keefektifan yang kurang sesuai dengan kriteria yakni hasil belajar siswa, 2)
Siswa memberikan respon baik/positif terhadap bahan ajar IPA terpadu dan 3) Hasil belajar
dalam penelitian ini tergolong sedang karena tidak lebih dari 75% siswa mencapai nilai acuan
yang telah ditentukan.