IDENTIFIKASI POTENSI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER Periode 1 Januari – 31 Desember 2012
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian non-experimental karena penelitian ini dilakukan terhadap kejadian atau fenomena yang telah terjadi yang penyebabnya bukan karena perlakuan dari peneliti, dengan rancangan deskriptif karena penelitian ini menggunakan teori umum untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dan menggunakan metode cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang menjalani
terapi stroke non hemoragik di RSD dr. Soebandi Jember mulai dari tanggal 1 Januari – 31 Desember 2012. Besar sampel sebanyak 53 pasien dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Kategori DRPs yang diteliti adalah obat tanpa indikasi yang sesuai, indikasi butuh obat, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, dan interaksi obat.
Berdasakan hasil penelitian didapatkan distribusi dan gambaran DRPs pada pasien stroke non hemoragik di rawat inap RSD dr. Soebandi Jember yaitu jenis kelamin perempuan 30 pasien (56,60%) dan laki-laki 23 pasien (43,40%), usia terbanyak adalah 45-58 tahun dengan lama perawatan terbanyak adalah 4-6 hari, kondisi pasien keluar dari rumah sakit didominasi oleh pasien dalam hidup sebanyak 33 pasien (63,36%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga 17 pasien, dan tingkat pendidikan sekolah dasar 12 pasien; pemakaian obat golongan antagonis kalsium 39%, obat antidiabetika insulin 68,75%, clopidogrel sebagai antiplatelet 79%, 31%, piracetam dan citicolin digunakan masing-masing sebesar 56,04% dan 43,96%, furosemid dan manitol masing-masing sebesar 33,33%, antibiotik golongan sefalosporin yaitu sefotaksim 34, 55%, obat tukak lambung yaitu ranitidin 55,07% dan antasid 21,74%, obat-obat hipolipidemik sebesar 35,56%, bromheksin sebagai mukolitik sebesar 45,45%, obat anti-inflamasi nonsteroid khusunya metamizol 58,54%, obat-obat nootropik seperti mecobalamin 46,15%, obat untuk mengatasi pirai alopurinol 77,78%, obat-obat tambahan seperti larutan steril, vitamin mineral dan obat-obat lain sebagai terapi tambahan digunakan sebanyak 131 penggunaan; pasien yang mengalami DRPs sebanyak 51 pasien (96,23%) dan pasien yang tidak mengalami DRPs sebanyak 2 pasien (3,77%). Kategori obat tanpa indikasi 11 pasien (20,75%), indikasi butuh obat 33 pasien (62,26%), pemilihan obat yang tidak tepat 13 pasien (24,53%), dosis terlalu rendah 22 pasien (41,51%), dosis terlalu tinggi 13 pasien (24,53%), dan interaksi obat 31 pasien (58,49%).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1468]