Show simple item record

dc.contributor.authorDyah Retno Wulandari
dc.date.accessioned2013-12-06T02:06:20Z
dc.date.available2013-12-06T02:06:20Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM032210101052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5417
dc.description.abstractKesehatan adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengobatan penyakit dengan terapi obat merupakan salah satu cara dalam peningkatan upaya kesehatan masyarakat. Terapi dengan obat biasanya terwujudkan pada penulisan suatu resep sebagai tindakan terakhir konsultasi penderita dengan dokternya setelah seorang dokter melakukan anamnesis, diagnosis dan prognosis penderita. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan, kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu obat tersedia pada saat diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitas baik.(Anonim 7 , 2002). Pemilihan obat yang aman, tepat dan rasional akan mempengaruhi proses penyembuhan. Dengan makin banyaknya macam dan jenis obat akan menyulitkan pemilihan obat yang tepat bagi dokter. Kurangnya pengetahuan farmakologis terutama untuk obat baru, bersamaan dengan sikap bebas dokter dalam memilih obat menimbulkan selera yang berbeda. Selain itu adanya promosi obat yang terdorong oleh target penjualan tertentu akan menimbulkan konsumsi berlebihan berupa penggunaan obat yang tidak rasional dan merugikan pemakai obat (Tadeus Andreas L, 2009 ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kebutuhan obat di apotek dapat membantu peningkatan upaya kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap obat-obatan yang dilakukan oleh pemerintah Pada pengambilan resep dengan rumus jumlah unit sampel resep terdapat 170.895 populasi lembar resep dari 18 apotek yang diteliti dan diperoleh sampel resep sebesar 4.018 sampel lembar resep. Dari data yang terkumpul, dapat memberikan gambaran tentang profil peresepan berdasarkan kelas terapi obat adalah obat Analgesik, antipiretik, antirematik, antipirai (22,22%); obat antimikroba (18,39%); obat untuk saluran nafas (14,59%); obat untuk saluran cerna (7,77%); vitamin dan mineral (6,87%); psikofarmaka (6,85%). Profil peresepan berdasarkan kelompok usia pasien adalah kelompok usia dewasa (45,75%); usia tak teridentifikasi (20,28%); anak –anak (13,53%), kemudian bayi (3,05%). Profil peresepan berdasarkan nama obat adalah nama obat dagang (75,85%) dan nama generik (24,15%). Profil peresepan berdasarkan bentuk sediaan obat adalah bentuk tablet (83,99%); bentuk kapsul (9,21%; bentuk sirup (4,29%); bentuk serbuk (1,17%). Profil peresepan berdasarkan golongan obat adalah golongan obat keras (70,75%); golongan obat bebas (15,46%); obat bebas terbatas (10,48%); dan obat narkotik (3,31%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032210101052;
dc.subjectPERESEPAN OBAT DI APOTEKen_US
dc.titlePROFIL PERESEPAN OBAT DI APOTEK WILAYAH JEMBER KOTA TAHUN 2009 (PERIODE JANUARI 2009 - DESEMBER 2009)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record