PEREMPUAN PEKERJA SEKSUAL KOMERSIAL (PSK) DALAM KUMPULAN PUISI BLUES UNTUK BONNIE KARYA W.S RENDRA: KAJIAN SEMIOTIK
Abstract
Berdasarkan analisis struktural dan analisis semiotik terhadap kumpulan
puisi Blues Untuk Bonnie karya Rendra yang terdiri atas tiga puisi yaitu puisi
“Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”, puisi “Kepada M.G”, dan puisi
“Nyanyian Angsa” dapat disimpulkan sebagai berikut.
Analisis struktur pada puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”,
hanya dibatasi pada tiga struktur yaitu: tema, diksi dan bunyi. Tema yang terdapat
dalam puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” adalah kritik sosial dari
kalangan bawah, baik perempuan yang bekerja sebagai pelacur maupun kalangan
bawah secara keseluruhan yaitu, pedagang dan guru. Kata-kata dalam puisi
memiliki fungsi yang besar, karena kekuatan puisi terletak pada pemilihan kata
yang digunakan oleh penyair. Penyair lewat kata-katanya ingin mengekspresikan
perasaan, ekspresi jiwa dan pengalamannya. Pemilihan kata dapat disebut dengan
diksi. Diksi yang terdapat dalam puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”
menggunakan kombinasi kata-kata yang bermakna denotatif dan konotatif. Katakata
tersebut dipadu dengan penggunaan gaya bahasa Indonesia dan Jawa yang
sering digunakan setiap hari. Pemakaian kosakata sehari-hari tersebut dapat
memberikan kesan bahwa isi puisi tersebut diangkat dari lingkungan kehidupan
nyata. Bunyi yang terdapat dalam puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”
menggunakan kombinasi bunyi, sajak-tengah, sajak-akhir, aliterasi, asonansi dan
anafora, serta bunyi efoni. Bunyi-bunyi tersebut berfungsi untuk menciptakan
kesedihan, ketertekanan, keterasingan. Sedangkan bunyi efoni berfungsi untuk
menciptakan suasana kebahagiaan atau kegembiraan, semangat, dan keberanian.