Show simple item record

dc.contributor.authorAchmad Zakaria Latief
dc.date.accessioned2013-12-05T07:18:54Z
dc.date.available2013-12-05T07:18:54Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM040910201136
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4969
dc.description.abstractPupuk merupakan komoditi yang memiliki peran strategis dalam mendukung sektor pertanian dan dalam upaya meningkatkan hasil produksi petani. Pupuk telah menjadi kebutuhan pokok bagi petani dalam produksi tanamnya. Tetapi penggunaan pupuk memerlukan biaya dan biaya tersebut merupakan beban bagi petani dalam proses produksi.. Pemerintah memberikan subsidi pupuk untuk meringankan beban petani dalam proses produksi, selain itu pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan petani yaitu melalui pola distribusi pupuk bersubsidi dengan pola tertutup. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani yang menjadi Pedoman Penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani sebagai pihak pelaku utama pembangunan pertanian melalui musyawarah menyusun Rencana Definitif Kelompok (RDK) yang merupakan rencana kerja usahatani dari kelompok tani untuk satu periode (1 tahun) yang berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. Tujuan penelitian ini adalah. (1) Mendeskripsikan proses penyusunan dan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di kelompok tani Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. (2) Mengetahui penyimpangan-penyimpangan dan permasalahan dalam proses penyusunan dan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di kelompok tani Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Topik ini penting untuk diteliti, karena permasalahan tahunan dalam pertanian adalah masalah pupuk. Masalah pupuk ini terjadi ketika para petani memasuki masa tanam pasca masa panen, yaitu dengan maraknya penyalahgunaan pupuk bersubsidi dan kelangkaan pupuk yang terjadi di sejumlah daerah dan celah dalam melakukan pencurian pupuk bersubsidi ini banyak dilakukan di proses perumusan RDKK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif, yaitu dengan pendekatan kualitatif di dalam sebuah studi, sehingga data yang digunakan adalah data kualitatif. Berdasarkan taraf pembahasan masalah, tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam tahap pengumpulan data peneliti menggunakan data primer, dan sekunder. Data primer menggunakan metode observasi, dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori formulasi kebijakan model kelompok yang diadopsi dari konsep yang dikemukakan oleh Thomas R. Dye yang mencakup diantaranya. (1). Membuat aturan permainan dalam percaturan antar kelompok. (2). Mengatur kompromi dan menciptakan keseimbangan kepentingankepentingan yang berbeda. Mewujudkan kompromi-kompromi tersebut dalam bentuk kebijaksanaan negara. (4). Memaksakan berlakunya kompromi-kompromi bagi semua pihak. Secara garis besar penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses penyusunan dan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di kelompom tani Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember berjalan belum efektif dan belum mampu menyelesaikan permasalahan yang di alami petani (anggota kelompok tani).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040910201136;
dc.subjectDEFINITIF, SUBSIDIen_US
dc.titlePROSES PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK UNTUK PUPUK BERSUBSIDI DI KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI DESA GLUNDENGAN KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record