ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PUSKESMAS KABUPATEN JEMBER (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Jember)
Abstract
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan hak dan kewajiban dalam
msyarakat. Oleh sebab itu, mutu pelayanan kesehatan keperawatan harus terus
ditingkatkan sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat mencapai hasil yang optimal.
Dengan demikian, reputasi organisasi layanan kesehatan yang bersangkutan akan
meningkat sehingga organisasi layanan kesehatan itu akan selalu menjadi pilihan bagi
siapa saja yang membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu. Puskesmas selaku
organisasi ujung tombak pembangunan kesehatan dituntut mempunyai pelayanan
yang bermutu dan berkualitas mengingat semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan sarana pelayanan kesehatan. Kabupaten Jember miliki 49
Puskesmas baik perawatan maupun non perawatan dengan jumlah pegawai 1173
yang tersebar di seluruh Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional, sedangkan
jenis rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua pegawai Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Jember sebanyak 1173
pegawai. Sampel penelitian diambil sebanyak 70 pegawai dan 10 Kepala Puskesmas,
meliputi Puskesmas Jenggawah, Kemuningsari, Patrang, Ajung, Arjasa, Rambipuji,
Sukorambi, Kalisat, Gladak Pakem dan Sumberjambe. Sampel diambil menggunakan
teknik proportional random sampling. Data yang diperoleh, diolah, dan dianalisis
dengan menggunakan uji regresi logistik sederhana menggunakan analisis bivariat (chi-squer) dan uji regresi logistik berganda menggunakan analisis multivariat dengan
tingkat kemaknaan sebesar 5 % (α = 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 variabel yang secara
statistik memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kinerja pegawai di Puskesmas,
yaitu umur (α=0,003, CI 95% 0,012-0,414); lama kerja (α=0,038, CI 95% 1,12047,162);
motivasi (α=0,091, CI 95% 0,856-8,070) ); kompensasi (α=0,072 CI 95%
0,903-10,927); dan desain pekerjaan (α=0,030, CI 95% 0,058-0,868. Sedangkan
berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh bahwa variabel lama kerja sebagai
faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Puskesmas dibandingkan
variabel lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti menyarankan sebaiknya
kepala Puskesmas dapat mengupayakan peningkatan pemberian kompensasi tidak
langsung yang berupa pujian atau penghargaan terhadap pegawai berprestasi atau
pegawai teladan pada tiap tahun. Puskesmas dan Dinas kesehatan diharapkan
melakukan kerjasama dalam merumuskan desain pekerjaan atau job design dengan
mengadakan musyawarah bersama sehingga diharapkan tidak ada lagi keluhan terkait
pegawai yang mengerjakan apa yang bukan menjadi tugas dan tanggungjawabnya di
Puskesmas. Salain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan di Puskesmas terkait masalah desain pekerjaan atau
job design. Dengan adanya desain pekerjaan, pegawai akan memahami apa yang
seharusnya dikerjakan dan tanggungjawabnya sebagai pegawai di Puskesmas.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]