ENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN YANG PENYEBUTNYA TIDAK SAMA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN PULO 02 KABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di
SD hanya untuk tujuan yang sesuai dengan kurikulum, guru cenderung
menggunakan teknik pembelajaran yang monoton sehingga membuat siswa
kurang menyenangi pelajaran matematika dan akibatnya hasil belajar menjadi
rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui penerapan
pembelajaran kontekstual dengan pokok bahasan menjumlahkan dan
mengurangkan berbagai bentuk pecahan untuk siswa kelas V SDN Pulo 02
Kabupaten Lumajang, (2) untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam
menerapkan pembelajaran kontekstual pokok bahasan menjumlahkan dan
mengurangkan berbagai bentuk pecahan untuk siswa kelas V SDN Pulo 02
Kabupaten Lumajang, (3) untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran kontekstual pokok bahasan menjumlahkan dan
mengurangkan berbagai bentuk pecahan untuk siswa kelas V SDN Pulo 02
Kabupaten Lumajang.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pulo 02 kelas V yang terdiri dari 11
siswa, 9 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
berpasangan, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian
adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Metode
pengumpulan data melalui observasi dan tes, teknis analisis data yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif untuk menganalisis tes berupa
vi
observasi. Deskriptif kuantitatif untuk menganalisis tes individu. Pengambilan
data nilai dilakukan tanggal 1 Maret 2012 sampai 20 Mei 2012 dengan subyek
penelitian siswa kelas V SDN Pulo 02 kabupaten Lumajang.
Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru dan tes
individu. Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari hasil observasi diketahui
bahwa presentase aktivitas siswa selama pembelajaran penjumlahan pecahan
dengan pendekatan kontekstual adalah pada siklus I presentase hasil aktivitas
siswa dengan kriteria baik sebesar 63%, siklus II 72%. Dari tes akhir yang
dilakukan siswa terdapat 9% siswa dengan kriteria hasil belajar kurang 18%
dengan kriteria hasil belajar cukup. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa
presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 90%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa menjalani peningkatan aktivitas
dan hasil belajar pada materi penerapan pembelajaran kontekstual pokok bahasan
menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan dapat menciptakan
pembelajaran yang aktif dan merangsang siswa untuk lebih berani
mengungkapkan pendapat, memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar
serta dapat meningkatkan keakraban siswa.