SIMULASI MODEL PENGARUH INHIBITOR Na 2 CrO 4 (NATRIUM BIKROMAT) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA AISI 1045 DI LINGKUNGAN AIR LAUT
Abstract
Di Indonesia permasalahan korosi perlu mendapat perhatian serius, mengingat
dua  pertiga  wilayah  nusantara  terdiri  dari  lautan  dan  terletak  pada  daerah  tropis
dengan  curah  hujan  tinggi,  sehingga  lingkungan  ini  dikenal  dengan  sifat  sangat
korosif.  Dampak  negatif  yang  ditimbulkan  akibat  kerusakan  korosi  negatif  pada
kehidupan manusia,  antara  lain tingginya  biaya  yang dikeluarkan akibat  rusaknya
bahan  logam dan tercemarnya  lingkungan  akibat  limbah  korosi.  Dampak  negatif
proses  korosi  dapat  dikendalikan  dengan  metode  inhibisi,  yaitu  pemberian  zat
antikorosi  (inhibitor)  dengan  konsentrasi  yang  kecil  ke  dalam lingkungan.  Pada
penelitian ini dikaji bagaimana profil persamaan laju korosi baja tanpa inhibitor dan
menggunakan  inhibitor  melalui  solusi  numerik  menggunakan  metode  PrediktorKorektor
Orde
3.
Tujuan
dari
penelitian
ini,
yaitu
mengetahui
profil
persamaan
laju
korosi
 baja,  sehingga dari  profil  tersebut dapat  dimanfaatkan sebagai  acuan dalam
memperkecil  kerusakan baja dalam lingkungan air  laut dan juga dapat  menambah
pengetahuan tentang mekanisme korosi.
Penelitian tentang pengaruh penambahan inhibitor terhadap laju korosi baja di
lingkungan  air  laut  ini  dibagi  menjadi  empat  tahap,  yaitu  identifikasi  parameter,
pembuatan  program,  simulasi,  dan analisis  hasil.  Penentuan parameter  ditentukan
dengan  dua  cara,  yaitu  dari  data  percobaan  laju  korosi  dan  simulasi  beberapa
parameter sehingga dapat diketahui nilai parameter yang cocok untuk model. Setelah
menentukan  parameter,  dilanjutkan  dengan  pembuatan  program dengan  bantuan
software  Matlab  R2009,  dari  langkah  ini  dihasilkan  GUI  dari  simulasi  model
pengaruh inhibitor terhadap laju korosi baja.  Langkah selanjutnya yaitu melakukan
simulasi  dengan cara menginput  beberapa variasi  parameter  yang telah ditentukan
sebelumnya.  Kemudian  tahap  terakhir,  yaitu  menganalisis  output dari  simulasi
tersebut.
Dari simulasi yang telah dilakukan, dihasilkan profil dari masing-masing jenis
medium  korosi,  secara  umum jenis  medium  yang  menggunakan  salinitas  33%
memiliki  laju korosi  yang  lebih lambat  dari  pada  salinitas  35%. Sedangkan dari
jumlah konsentrasi  inhibitor Na
2
CrO
 yang diberikan pada sistem,  laju korosi yang
paling lambat  adalah pada penambahan inhibitor 0.9% pada salinitas 33% maupun
35%.
4
Pada simulasi  model  pengaruh inhibitor Na
2
CrO
4
 terhadap laju korosi  baja
AISI 1045 di lingkungan air laut,  konsentrasi inhibitor dan konsentrasi salinitas air
laut mempengaruhi profil pada model (asalkan konsentrasi inhibitor tidak lebih dari
1%). Semakin besar konsentrasi inhibitor yang dimasukkan ke dalam sistem,  maka
semakin lambat  pula laju korosi yang terjadi.  Sedangkan bila medium berada pada
salinitas yang lebih besar maka akan semakin mempercepat  laju korosi  (baja akan
semakin mudah berkarat).  Perlambatan dari  laju korosi  akibat  pengaruh  inhibitor
dapat diidentifikasi melalui laju berkurangnya inhibitor.
