PENGEMBANGAN SENSOR ALKOHOL DARI BAHAN POLIPIROL KONDUKTIF DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN FLUOROBORAT
View/ Open
Date
2014-02-27Author
PENGEMBANGAN SENSOR ALKOHOL DARI BAHAN POLIPIROL KONDUKTIF DENGAN VARIASI KONSENTRASI DOPAN FLUOROBORAT
Metadata
Show full item recordAbstract
Polimer konduktif terkenal sebagai sensor untuk alkohol uap air. Alkohol dapat
dideteksi untuk keamanan di lingkungan seperti etanol banyak digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan minuman keras. Sensor alkohol dengan bahan polimer
memiliki keunggulan yaitu ringan dan mudah dalam proses pembuatannya. Salah satu
polimer konduktif yang digunakan yaitu polipirol. Kelebihan polipirol ini adalah
kemudahan menumbuhkan bentuk film dengan reaksi polimerisasi secara
elektrokimia, memiliki konduktivitas listrik yang cukup tinggi, sifat mekanik yang
cukup kuat, dan relatif lebih stabil (Subekti, 1993a). Keberadaan dopan dapat
meningkatkan konduktivitas listrik polimer dari sintesis polipirol.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui: (1) pengaruh variasi
konsentrasi dopan fluoroborat pada sintesis polipirol secara voltametri siklik, (2)
struktur permukaan film polipirol yang dihasilkan dengan menggunakan mikroskop
optik, (3) perubahan nilai resistansi pada respon film polipirol terhadap senyawa
alkohol yang berbeda, (4) kerja respon polipirol yang berupa daerah kerja,
sensitivitas, dan waktu respon. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai pengembangan sensor untuk analit lainnya, serta dapat menjadi bahan
informasi untuk kajian sensor berbasis polimer konduktif.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu sintesis polipirol (voltametri
siklik) dan karakterisasi sensor polipirol terhadap variasi alkohol. Tahap pertama
adalah melakukan sintesis polipirol dengan beberapa perlakuan yaitu pembuatan
elektroda kerja dan larutan elektrolit. Pembuatan elektroda berasal dari PCB kosong
dengan lapisan tembaga dicetak membentuk huruf U pada permukaan PCB. Lapisan
tembaga tersebut dipotong hingga membentuk gap pada ujung elektroda kemudian
vii
disepuh dengan emas. Pembuatan larutan elektrolit terdiri dari pirol, dopan
tetrabutilamonium tetrafluoroborat, dan asetonitil sebagai pelarut. Sintesis ada dua
proses yang dilakukan yaitu optimasi
scan rate dan sintesis terhadap variasi
konsentrasi dopan (0,15 M; 0,20 M dan 0,25 M).
Tahap kedua adalah karakterisasi sensor polipirol terhadap variasi alkohol.
Sensor yang digunakan dari hasil sintesis variasi konsentrasi dopan yang akan diuji
pada senyawa alkohol yaitu metanol, etanol, dan propanol dengan masing-masing
konsentrasi 0,03 M; 0,04 M dan 0,05 M. Data yang diperoleh akan dilakukan
pengukuran respon sensor yang meliputi: daerah kerja, sensitivitas dan waktu respon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses elektropolimerisasi terhadap
pengaruh variasi konsentrasi dopan fluoroborat pada sintesis polipirol secara
voltammetri siklik pada potensial 0-1200 mV dengan 10 siklik menghasilkan bentuk
voltammogram yang berbeda-beda. Konsentrasi dopan fluoroborat yang tinggi bentuk
voltammogramnya lebih teratur dibandingkan dengan konsentrasi dopan fluoroborat
yang rendah. Struktur permukaan film polipirol yang diperoleh dari mikroskop optik
memiliki perbedaan, dimana konsentrasi dopan yang tinggi menghasilkan permukaan
film yang rata dan halus, sedangkan konsentrasi dopan yang rendah menghasilkan
permukaan film yang tidak rata dan kasar. Karakterisasi larutan metanol PPy/BF
0,20 M dan etanol PPy/BF
4
-
0,25 M memiliki kelinearitas sebesar 0,989 dan 0,999,
sedangkan untuk larutan propanol tidak menunjukkan linear. Nilai sensitivitas untuk
PPy/BF
4
-
0,20 M pada larutan metanol sebesar 558.3 dan PPy/BF
0,25 M pada
larutan etanol sebesar 2366. Waktu respon PPy/BF
viii
4
-
meningkat dengan bertambahnya konsentrasi dopan dan alkohol.