CAMPUR KODE DALAM LIRIK-LIRIK LAGU KARYA PROJECT POP
Abstract
Kajian mengenai bahasa dalam penelitian ini berkaitan dengan bahasabahasa
yang
digunakan
dalam
lirik-lirik
lagu,
wujud
campur
kode
dalam
lirik-lirik
lagu
dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam lirik-lirik
lagu tersebut. Bahasa-bahasa yang ada dalam lirik lagu tersebut berupa bahsa
Inggris, bahasa Arab, bahasa Jawa, bahasa Betawi, bahasa Padang. Wujud-wujud
campur kode yang ada dalam lirik-lirik lagu tersebut berwujud kata, frase, klausa,
idiom, dan baster (gabungan kata), dan faktor yang melatarbelakangi campur kode
dalam lirik-lirik lagu tersebut adalah karena faktor eksistensi kelompok
masyarakat (artis) yang ingin menyesuaikan dengan penikmat musik
(masyarakat), sehingga kebebasan dalam mengembangkan kreativitas dan
berkarya menjadi dasar dalam melakukan campur kode.
Masalah dalam penelitian ini berupa bahasa-bahasa apa saja yang
mencampuri lirik-lirik lagu karya Project Pop, bagaimanakah wujud campur kode
dalam lirik-lirik lagu karya Project Pop, dan apakah faktor yang melatarbelakangi
Project Pop menciptakan lirik-lirik lagu yang mengandung unsur-unsur campur
kode.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahasa-bahasa yang
mencampuri lirik-lirik lagu karya Project Pop, mendeskripsikan wujud campur
kode dalam lirik-lirik lagu Karya Project Pop, dan mendeskripsikan faktor yang
melatarbelakangi Project Pop menciptakan lirik-lirik lagu yang mengandung
unsur campur kode.
Metode dan langkah-langkah penelitian dalam penelitian ini meliputi : (1)
jenis penelitian, (2) sumber data dan data, (3) metode pengumpulan data, (4)
metode analisis data, (5) instrumen penelitian, dan (6) prosedur penelitian.
Hasil penelitian ini meliputi: (1) bahasa-bahasa yang mencampuri liriklirik
lagu
karya
Project
Pop,
(2)
wujud
campur
kode
dalam
lirik-lirik
lagu
Projec
Pop, dan (3) faktor yang melatarbelakangi Project Pop menciptakan lirik-lirik lagu
yang mengandung unsur-unsur campur kode.
Dari alasan Project Pop di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa lirik-lirik
lagu itu merupakan lirik lagu yang menggambarkan ciri-ciri gaya berbahasa para
remaja saat ini. Ciri-ciri berbahasa itu bisa disebabkan oleh adanya faktor-faktor
kebahasaan yang dilatarbelakangi situasi kebahasaan informal, cenderung pada
situasi santai; pencerminan dan status sosial seseorang, melalui segi pendidikan,
ekonomi, keturunan; dan keterbatasan ungkapan dalam bahasa Indonesia dari
faktor-faktor itulah sehingga muncul adanya campur kode. Di samping itu adanya
campur kode juga disebabkan oleh pemertahanan eksistensi kelompok masyarakat
(artis) yang ingin menyesuaikan dengan penikmat musik (masyarakat), sehingga
kebebasan dalam mengembangkan kreativitas dan berkarya menjadi dasar dalam
melakukan campur kode. Ditambah lagi dengan adanya Licentia Poetica yang
merupakan suatu lisensi atau izin tak tertulis yang diberikan kepada penulis karya
sastra untuk melanggar kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar demi
menimbulkan efek-efek tertentu sesuai keinginannya. Singkatnya dengan Licentia
Poetica, seorang penulis diperbolehkan mempergunakan kaidah bahasa sendiri
meski sedikit menyimpang.
Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang campur kode dalam bidang sosiolinguistik.
Penggunaan campur kode seringkali digunakan pada berbagai situasi. Oleh karena
itu, campur kode merupakan salah satu masalah kebahasaan (pemakaian bahasa)
yang dalam hubungannya dengan masyarakat dan kebudayaan, sebaiknya
digunakan sebagai acuan untuk menghindari penggunaan campur kode dari
bahasa lain.