PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ZAT ADITIF MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TERHADAP KARAKTER MEMBRAN CELLULOSEACETATE (CA)
Abstract
Salah satu teknik pemisahan yang digunakan adalah teknologi membran.
Teknologi membran yang digunakan adalah membran ultrafiltrasi. Keunggulan
membran dibandingkan dengan pengolahan secara konvensional dalam pengolahan
air minum antara lain yaitu memerlukan energi yang lebih rendah. Salah satu material
membran ultrafiltrasi yang digunakan adalah membran selulosa asetat. Kelebihan
selulosa asetat sebagai material membran adalah mudah untuk diproduksi dan bahan
mentahnya merupakan sumber yang dapat diperbaharui.
Membran Selulosa asetat dapat dibuat dengan metode inversi fasa. Metode ini
mempunyai kelebihan diantaranya mudah dilakukan, pembentukan pori dapat
dikendalikan dan dapat digunakan pada berbagai macam polimer. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi karakteristik membran, salah satunya yaitu zat aditif. Salah satu
fungsi dari pada zat aditif adalah mempengaruhi morfologi dari suatu membran,
sehingga berpengaruh terhadap kondisi fisik dan kinerja membran yang dihasilkan.
Parameter yang digunakan adalah variasi konsentrasi aditif (MSG) yaitu 0 %, 4 %, 6 %,
8 % dan 10%.
Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik ini berlangsung dalam
dua tahap. Tahap pertama pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan membran
dengan teknik inversi fasa dengan memvariasikan konsentrasi MSG kemudian pada
tahap kedua dilakukan karakterisasi membran yang meliputi uji densitas, kinerja
membran (fluks, koefisien permeabilitas dan koefisien rejeksi), uji morfologi
menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan uji struktur Infra Red (IR). Pengujian fluks membran terdiri atas penentuan waktu kompaksi dan uji fluks air.
Waktu kompaksi dilakukan dengan cara yaitu Waktu diukur tiap satu mL air yang keluar
melewati membran, kemudian dicatat waktu yg konstan dan didpatkan nilai fluks.
Koefisien rejeksi membran menggunakan larutan dekstran dengan berat molekul berat
molekul 100-200 kDa dengan konsentrasi 1000 ppm. Tekanan operasional yang
digunakan untuk uji fluks dan koefisien rejeksi adalah 2 bar; untuk uji koefisien
permeabilitas membran terhadap air adalah 1; 1,5; 2; 2,5; 3 bar.
Hasil penelitian menunjukkan densitas, kinerja dan morfologi yang berbeda.
Semakin besar konsentrasi MSG densitas membran semakin menurun. Uji kinerja
membran menunjukkan semakin besar konsentrasi MSG, maka fluks air dan koefisien
permeabilitas membran semakin meningkat tetapi koefisien rejeksi membran akan
semakin menurun. Hal ini juga terbukti dengan pengujian SEM, bahwa dengan
bertambahnya konsentrasi MSG pori yang terbentuk lebih lebar, serta penampang
lintang tiap masing masing konsentrasi MSG berbeda. Uji struktur kimia menandakan
bahwa puncak puncak serapan yang muncul merupakan gugus fungsi dari selulosa
asetat, sehingga dapat disimpulkan tidak ada pelarut atau aditif yang terjebak dalam
membran.