PENGARUH MINUMAN YANG MENGANDUNG TAURIN TERHADAP TEKANAN DARAH PASCA LATIHAN FISIK TREADMILL
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Minuman Yang Mengandung Taurin Terhadap Tekanan Darah
Pasca Latihan Fisik Treadmill; Valentin Basuki Putri, 102010101022; 2013: 33
halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Minuman berenergi banyak dikonsumsi masyarakat. Salah satu kandungan
dari minuman berenergi adalah taurin. Taurin adalah senyawa amin yang
mengandung sulfur teroksidasi, ditemukan dalam bentuk terkonjugasi dalam cairan
empedu, seperti asam kolat sebagai koliltaurin juga dianggap sebagai
neurotransmitter atau neuromodulator pada sistem saraf pusat (Dorland, 2010).
Senyawa ini berfungsi sebagai antiaritmia, kronotropik dan inotropik positif, dan
mungkin menurunkan tekanan darah pada hewan dan manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh taurin terhadap
tekanan darah sistolik dan diastolik pasca latihan fisik. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental dengan rencana penelitian secara clinical trial dengan desain cross
over. Jumlah subyek yang digunakan adalah 20 orang yang dibagi menjadi dua
kelompok (kelompok kontrol dan perlakuan) dengan cara diundi (masing-masing
kelompok terdiri dari 10 orang). Dalam penelitian ini tiap subyek menjadi kontrol
bagi dirinya sendiri.
Perlakuan yang diberikan untuk kelompok perlakuan adalah minuman yang
mengandung taurin dengan komposisi 90 ml air mineral, 10 ml sirup ABC Squash
Delight rasa leci dan taurin 1000 mg. Plasebo yang diberikan untuk kelompok
kontrol dalam penelitian ini adalah 90 ml air mineral dan 10 ml sirup ABC Squash
Delight rasa leci. Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah 3 menit sebelum
latihan fisik. Uji latihan fisik treadmill yang dilakukan menggunakan protokol
bruce hingga subyek kelelahan. Pengambilan data yang dilakukan adalah tekanan
darah pada post test, menit ke-5, ke-10, ke-15, ke-30 dan menit ke-60.
Crossing over (kedua kelompok saling bertukar peran) dilakukan 10 hari
kemudian. Kemudian dilakukan pemberian perlakuan dan plasebo lalu dilakukan
pengambilan data seperti 10 hari sebelumnya.
Analisis hasil penelitian ini menggunakan uji statistik parametrik uji T (Tpaired
test).
T-paired
test
digunakan
untuk
membedakan
rata-rata
dari
suatu
sampel
i
yang berpasangan (perbedaan pada kelompok kontrol dan perlakuan). Hasil dari uji
statistik tersebut adalah nilai P dari semua pasangan (post-test, menit ke-5, ke-10,
ke-15, ke-30 dan menit ke-60) adalah >0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) minuman yang mengandung taurin
dosis 1000 mg tidak berpengaruh terhadap tekanan darah pasca latihan fisik
treadmill, (2) Waktu pemulihan tekanan darah sistolik lebih cepat pada kelompok
perlakuan daripada kelompok kontrol dan (3) Waktu pemulihan tekanan darah
diastolik lebih cepat pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]