ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA PADA LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN RETURN ON ASSET (ROA) PERIODE 2009-2011
Abstract
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan
swasta, perusahaan negara, lembaga pemerintahan, individu, maupun investor
untuk memenuhi kebutuhan akan jasa-jasa keuangan. Perbankan memegang
peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau
perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Pada pertengahan tahun 2008, Indonesia terkena dampak krisis global yang
mengakibatkan perekonomian di Indonesia mengalami penurunan. Untuk
mengetahui bagaimana keadaan kinerja perbankan di Indonesia setelah krisis
global, maka dilakukan penelitian tentang kinerja Bank Devisa dan Bank Non
Devisa periode pasca krisis global yaitu 2009-2011. Kelompok bank yang
digunakan adalah Bank Swasta Nasional, Bank Pemerintah Daerah dan Bank
Campuran. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 Bank Devisa (yang terdiri dari
36 Bank Swasta Nasional, 9 Bank Pemerintah Daerah dan 15 Bank Campuran)
dan 52 Bank Non Devisa (yang terdiri dari 33 Bank Swasta Nasional, 17 Bank
Pemerintah Daerah dan 2 Bank Campuran). Rasio yang digunakan untuk
mengetahui kinerja bank dalam penelitian ini hanya 3 yaitu Capital Adequacy
Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja dari masingmasing
rasio antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa dari kelompok bank milik
swasta nasional, pemerintah daerah dan campuran periode 2009-2011.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah Analisis Two Way
ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja
rasio CAR tahun 2009, ROA tahun 2009-2011, dan LDR tahun 2009-2011 antara
Bank Devisa dan Bank Non Devisa dari kelompok bank milik swasta nasional,
pemerintah daerah dan campuran. Perbedaan kinerja keuangan antara Bank
Devisa dan Bank Non Devisa terlihat dari rasio CAR pada tahun 2010-2011.
Kinerja rasio CAR tahun 2009 yang menunjukkan tidak terdapat
perbedaan antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa dikarenakan sama-sama
ingin memenuhi kebutuhan nilai CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia
yaitu sebesar 8%. Kinerja rasio ROA tahun 2009-2010 menunujukkan tidak
terdapat perbedaan, dikarenakan antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa samasama
ingin
meningkatkan laba bersih dari total aset yang dimiliki. Kinerja rasio
LDR yang tidak berbeda disebabkan oleh usaha Bank Devisa dan Bank Non
Devisa untuk meningkatkan efektifitas penyaluran kredit dari dana pihak ketiga.
Perbedaan kinerja rasio CAR tahun 2009-2011 mengindikasikan perbedaan aktiva
produktif yang dimiliki masing-masing bank, sehingga resiko yang ditanggung
juga berbeda.