PENENTUAN BATAS KECEPATAN MAKSIMUM KENDARAAN PADA BEBERAPA JALAN DI KOTA JEMBER
Abstract
Penelitian ini dilakukan pada beberapa ruas jalan di Kota Jember, yaitu jalan
Gajah Mada, Sultan Agung, Trunojoyo, PB. Sudirman dan Slamet Riyadi. Untuk
menentukan jumlah sampel kendaraan yang akan digunakan untuk survei kecepatan
yaitu dengan menggunakan rumus Slovin. Untuk menentukan batas kecepatan
maksimum digunakan kecepatan 85
vii
th
percentile dari seluruh data kecepatan yang
diperoleh dari survei.
Kecepatan 85
th
percentile adalah kecepatan pada atau dibawah 85%
dari lalu lintas bergerak. Sedangkan 15% dari pengendara mengemudi diatas
kecepatan yang lain. Kecepatan kendaraan yang berbeda dari rata-rata
kecepatan kendaraan lain akan semakin beresiko untuk mengalami
kecelakaan. Penggunaan metode ini dikarenakan kecepatan
85
percentile
merupakan tingkat paling aman ketika pengguna kendaraan diatur
menggunakan kecepatan
85
th
percentile.
Rambu batas kecepatan maksimum pada Jalan Gajah Mada (arah luar kota)
yaitu 40 km/jam, pada Jalan Gajah Mada (arah kota) yaitu 40 km/jam, pada Jalan
Sultan Agung yaitu 30 km/jam, pada Jalan Trunojoyo yaitu 30 km/jam, pada Jalan
PB. Sudirman yaitu 40 km/jam, dan pada Jalan Slamet Riyadi yaitu 40 km/jam.
th
Namun kondisi di lapangan menunjukkan banyak terjadi pelanggaran batas
kecepatan, dimana kecepatan kendaraan 85 th
percentile pada Jalan Gajah Mada (arah
luar kota) yaitu 50 km/jam, pada Jalan Gajah Mada (arah kota) yaitu 50 km/jam, pada
Jalan Sultan Agung yaitu 50 km/jam, pada Jalan Trunojoyo yaitu 40 km/jam, pada
Jalan PB. Sudirman yaitu 50 km/jam, dan pada Jalan Slamet Riyadi yaitu 50 km/jam.
Berdasarkan kondisi lapangan yang ada, maka jalan yang mengalami
perubahan batas kecepatan adalah Jalan Sultan Agung dan Jalan Trunojoyo. Usulan
batas kecepatan baru untuk kedua jalan tersebut adalah 40 km/jam. Sedangkan untuk
Jalan Gajah Mada, PB. Sudirman, dan Slamet Riyadi tetap menggunakan rambu batas
kecepatan yang ada, tidak mungkin menaikkan rambu batas kecepatan menjadi 50
km/jam karena dikhawatirkan dengan menaikkan rambu batas kecepatan justru dapat
meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas di jalan-jalan tersebut. Pemasangan speed
trap dipilih sebagai pengganti pemasangan usulan batas kecepatan yang baru.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]