PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SDLBN C TAMANAGUNG KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Oleh sebab
itu, setiap aktivitas manusia tidak terlepas dari bahasa. Dalam kehidupan
berbahasa, kosakata berperan penting sebagai proses komunikasi dalam
masyarakat. Terampil tidaknya seseorang menggunakan bahasa, dapat diketahui
dari kosakata yang dikuasainya. Semakin banyak kosakata yang dikuasai, semakin
besar kemungkinan seseorang terampil dalam berbahasa Indonesia. Pada anak
tunagrahita penguasaan kosakata sangat penting untuk dikuasai dalam kehidupan
sehari-hari karena anak tunagrahita adalah anak yang mamiliki keterbalakangan
mental atau keterlambatan proses perkembangan dalam bidang intelegensi dan
tingkah laku sosial sehingga memerlukan sekolah khusus yaitu SLB.
Dari pernyataan tersebut penulis melakukan penelitian mengenai
penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak tunagrahita di SDLBN C
Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi dan permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimana tingkat penguasaan kosakata
pada anak tunagrahita di SDLBN C Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten
Banyuwangi, (2) faktor yang mempengaruhi penguasaan kosakata bahasa
Indonesia pada anak tunagrahita di SDLBN C Tamanagung Kecamatan Cluring
Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
mendeskripsikan penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak tunagrahita di
SDLBN Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, (2)
mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi penguasaan kosakata bahasa
Indonesia pada anak tunagrahita di SDLBN Tamanagung Kecamatan Cluring
Kabupaten Banyuwangi.
viii
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Sample
dalam penelitian ini terdiri atas dua belas anak tunagrahita yang berasal dari
keluarga pegawai, pedagang dan petani. Data penelitian ini berupa jawaban dari
anak tunagrahita dalam menyebutkan gambar yang ditunjukkan. Penyediaan data
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dalam melakukan
wawancara memakai pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu bertanya
langsung kepada anak, guru dan orang tua. Dalam menganalisis penulis
menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan
untuk menganalisis data berupa berupa angka dan analisis data kualitatif
digunakan untuk menganalisis data yang tidak berupa angka yaitu berupa katakata
atau kalimat sedangkan metode penyajian hasil analisis data menggunakan
metode formal dan metode informal.
Dari hasil penelitian dapat diperoleh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia pada anak tunagrahita di SDLBN C Tamanagung Kecamatan Cluring
Kabupaten Banyuwangi berdasarkan kemampuannya yaitu 80% termasuk dalam
ketegori mampu dan 20% dalam kategori sedang. Jenis kosakata yang banyak
dikuasai anak tunagrahita adalah kosakata benda yaitu mencapai 80% karena anak
sering mengetahui benda-benda yang ada disekitarnya, terutama pada anak yang
orang tuanya sebagai pegawai. Faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi:
faktor pekerjaan orang tua, faktor fasilitas di rumah, faktor penggunaan bahasa
Indonesia di luar sekolah, faktor kesalahan dalam menyebutkan gambar.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa Indonesia pada anak tunagrahita dalam kategori mampu dan kosakata
yang bersifat konkret lebih mudah dipahami dari pada kosakata yang bersifat
abstrak serta faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut sangat berpengaruh
terhadap penguasaan kosakata anak tunagrahita