POTENSI FLAVONOID EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) DALAM MENURUNKAN JUMLAH MAKROFAG PADA PROSES ANGIOGENESIS EMBRIO AYAM
Abstract
RINGKASAN
Potensi Flavonoid Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Dalam Menurunkan Jumlah Makrofag Pada Proses Angiogenesis Embrio
Ayam; Risma Adista Sari; 092010101021; 2009; 54 halaman; Fakultas
Kedokteran Universitas Jember.
Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru yang berasal dari
pembuluh darah yang telah ada. Angiogenesis sangat dibutuhkan dalam
pembentukan organ baru serta untuk diferensiasi saat embriogenesis,
penyembuhan luka dan fungsi reproduksi wanita. Dalam kondisi patologi,
angiogenesis dibutuhkan pada proses pertumbuhan tumor solid dan pada proses
metastase. Tumor membutuhkan angiogenesis untuk tumbuh di atas ukuran 1-2
mm. Angiogenesis diperlukan untuk suplai oksigen, nutrien, faktor pertumbuhan
dan hormon, enzim proteolitik, mempengaruhi faktor hemostatik yang mengontrol
koagulasi dan sistem fibrinolitik, dan penyebaran sel-sel tumor ke tempat jauh.
Salah satu sel yang berperan dalam proses angiogenesis adalah makrofag.
Makrofag merupakan sel jaringan yang berasal dari monosit dalam sirkulasi
setelah berimigrasi dari aliran darah. Makrofag telah diketahui dapat
mensekresikan faktor angiogenic seperti VEGF, bFGF dan interleukin-8 (IL-8)
yang dapat menginduksi terjadinya angiogenesis serta TNF-α (Tumor Necrosis
Factor-α) yang dapat meningkatkan jumlah reseptor dari VEGF, bFGF dan IL-8.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak
Phaleria macrocarpa terhadap jumlah sel makrofag pada membran korio alantois
(CAM) embrio ayam. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental,
dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Jember pada bulan
September 2013. Bahan yang digunakan adalah ekstrak buah Mahkota Dewa.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah telur ayam kampung berembrio
usia 3 hari yang sudah dibagi menjadi 5 kelompok, dan tiap kelompok terdiri 4
butir telur yaitu K-(telur dengan aquades+tween 80%), P1(telur dengan ekstrak 10
µg/ml), P2(telur dengan ekstrak 40 µg/ml), P3(telur dengan ekstrak 80 µg/ml),
dan P4(telur dengan ekstrak 160 µg/ml).
Ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) diimplantasikan ke
dalam membran korio alantois embrio ayam yang telah diinkubasi selama 3 hari,
setelah perlakuan telur ayam diletakkan lagi di dalam inkubator selama 3 hari.
Setelah 3 hari membran korio alantois difiksasi dengan formalin 10% selama 10
menit di lemari pendingin kemudian membran dikeluarkan dari telur dan
dipisahkan dari embrionya sambil ditetesi formalin 10% hingga pembuluh darah
intak, kemudian disimpan di inkubator dengan suhu 37⁰C dengan sedikit
direndam formalin 10%, kemudian dibuat preparat histopatologi.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak mahkota dewa dapat
menurunkan jumlah makrofag secara signifikan (p<0.05). Akan tetapi perbedaan
konsentrasi ekstrak pada masing masing perlakuan tidak berbeda secara
bermakna. Hal ini bisa terjadi karena rentang konsentrasi masing masing
perlakuan terlalu dekat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh penelitian lain dengan menggunakan metode yg berbeda.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa) berpengaruh terhadap penurunan jumlah sel makrofag
pada proses angiogenesis corio alantois membrane (CAM) embrio ayam, dan
peningkatan dosis pemberian ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
berpengaruh terhadap penurunan jumlah sel makrofag pada proses angiogenesis
corio alantois membrane (CAM) embrio ayam.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]