PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK NANAS (Ananas comosus) PADA MODISCO TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL KEP (Kurang Energi Protein)
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Penambahan Ekstrak Nanas (Ananas comosus) pada Modisco
Terhadap Jumlah Limfosit Total Tikus Wistar Jantan Model KEP (Kurang
Energi Protein); Quritaayun Zendikia Luckita, 102010101023; 2013; 70
halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi. KEP berdampak pada berbagai hal, di antaranya penurunan kadar
albumin dan jumlah limfosit total. Salah satu terapi diet pada KEP, yaitu dengan
pemberian Modisco yang merupakan formula bergizi tinggi, kaya kalori, dan
protein yang terdiri atas susu skim, gula, dan minyak sayur atau margarin. Namun
pemberian modisco ini belum dapat mengkompensasi kekurangan protein pada
pasien KEP secara maksimal akibat terjadinya defisiensi enzim protease dalam
tubuh yang berfungsi memecah protein menjadi asam amino. Oleh karena itu,
diperlukan zat aktif yang mampu memaksimalkan terserapnya protein dalam
modisco, salah satunya melalui penggunaan enzim bromelin dalam ekstrak nanas
(Ananas comosus).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar albumin dan
jumlah limfosit total sesudah pemberian modisco dan ekstrak nanas, serta
mengetahui pengaruh penambahan ekstrak nanas pada modisco terhadap kadar
albumin dan jumlah limfosit total tikus wistar jantan model KEP.
Penelitian ini menggunakan 25 ekor Ratus novergicus jantan yang diberikan
diet induksi KEP menggunakan tepung tapioka dan pakan turbo 521 dengan
perbandingan 9:1 sebanyak 20 g/hari secara ad libitum selama 4 minggu,
kemudian dilakukan pemeriksaan kadar albumin dan jumlah limfosit total pretest.
Setelah didapatkan kadar albumin seluruh hewan coba ≤2,3 g/dL, perlakuan
dimulai dengan pemberian modisco 15 g untuk K(-) serta modisco 15 g dan
ekstrak nanas 5 mg untuk K1, modisco 15 g dan ekstrak nanas 7 mg untuk K2,
modisco 15 g dan ekstrak nanas 9 mg untuk K3, dan modisco 15 g dan ekstrak
nanas 11 mg untuk K4 selama 2 minggu. Pada akhir penelitian dilakukan
pemeriksaan kadar albumin dan jumlah limfosit total posttest. Data dianalisis
menggunakan uji hipotesis T berpasangan dan One Way Anova dengan derajat
kemakanaan 95%, kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significance Difference
(LSD).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar albumin dan jumlah
limfosit total yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (p<0,05).
Selain itu, didapatkan perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok
sesudah diberikan perlakuan (p<0,05). Rata-rata kadar albumin maupun jumlah
limfosit total meningkat seiring dengan peningkatan dosis ekstrak nanas yang
ditambahkan pada modisco. Namun rata-rata kadar albumin pada kelompok K(-),
K1, dan K2 masih berada di bawah normal (3,0-3,5 g/dL). Sementara itu, dari
penilaian jumlah limfosit total terlihat bahwa rata-rata sebelum dan sesudah
perlakuan sebenarnya telah berada pada rentang normal (3.400-21.000 sel/mm
).
Teori yang dapat menjelaskan hasil penelitian ini adalah kandungan enzim
bromelin yang tinggi dalam ekstrak nanas yang bersifat proteolitik sehingga
diduga mampu meningkatkan pemecahan protein dalam modisco menjadi asam
amino sehingga lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]