PENGARUH PEMBERIAN SILIKON DAN PENGURANGAN NITROGEN TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI PADI PADA LAHAN KRITIS
Abstract
Padi merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk
Indonesia. Alih fungsi lahan produksi sebagai contoh lahan industri batu bata
adalah salah satu penyebab penurunan produksi beras. Oleh karena itu, perlu
adanya rehabilitasi lahan bekas galian batu bata. Pemberian silikon berserta zeolit
diharapkan dapat membantu pembenahan tanah serta peningkatan produksi padi.
Pada umumnya petani selalu memberikan asupan pupuk nitrogen yang berlebihan
sehingga perlu diketahui dosis yang tepat untuk aplikasi nitrogen. Oleh karena itu
dosis nitrogen perlu dikurangi dengan menambahkan zeolit untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan pupuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian
silikon dan penggunaan dosis nitrogen yang tepat terhadap kualitas dan kuantitas
produksi padi. Penelitian ini dilaksanakan di Patrang, Jember pada bulan Maret
sampai dengan Juni 2012. Penelitian dilaksanakan secara faktorial (4x3)
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas dua faktor
dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah dosis silikon (abu sekam) dan
pupuk zeolit dimana abu sekam dengan air memiliki perbandingan 2:3 sedangkan
ektrak abu sekan dan zeolit dengan perbandingan 1:1,5 yang terdiri dari 4 taraf
yaitu: S
0
(abu sekam dengan zeolit, dosis 0 g/pot atau kontrol), S
= (abu sekam
dengan zeolit, dosis 5 g/pot), S
2
v
1
(abu sekam dengan zeolit dosis 10 g/pot) dan S
(abu sekam dengan zeolit, dosis 15g/pot). Faktor kedua adalah pengurangan N,
yang terdiri dari 3 taraf yaitu N
0
(kontrol pupuk urea 1,6 g/pot atau 0%), N
(pupuk urea 1,2 g/pot atau dilakukan pengurangan dosis N 25%) dan N
(Pupuk
urea 0,8 g/pot atau dilakukan pengurangan dosis N 50%). Data yang diperoleh,
dilakukan analisis dengan menggunakan ANOVA.
Perlakuan yang diberikan menunjukan hasil berbeda tidak nyata pada 4
parameter pengamatan yaitu berat gabah kering per malai, persentase malai ber nas per rumpun, berat 1000 biji, dan kadar protein. Pada perlakuan tunggal
pemberian formulasi abu sekam (silikon) dengan zeolit menunjukan hasil tidak
berbeda nyata pada 4 parameter pengamatan. Hal ini terjadi karena dosis silikon
yang dibutuhkan tanaman belum dapat dipenuhi oleh formulasi abu sekam dengan
zeolit. Mengakibatkan proses penyerapan hara belum bisa berjalan dengan
optimal. Perlakuan tunggal pengurangan nitrogen juga menunjukan hasil yang
sama halnya dengan pemberian silikon. Hal ini diduga karena nitrogen mengalami
kehilangan, mengingat nitrogen merupakan unsur hara yang mudah sekali tercuci
dan mengalami penguapan. Interaksi pengaruh pemberian silikon dan
pengurangan nitrogen terjadi hanya pada parameter kadar pati. Persentasi
kandungan kadar pati tertinggi ditunjukkan pada perlakuan S
3
N
1
. Perlakuan S
(15 g/pot dengan pengurangan nitrogen 1,2 g/pot) mengalami peningkatan 10,6%
kadar pati dibandingkan kontrol sedangkan dengan perlakuan terendah S
mengalami peningkatan 28,6%. Pengaruh interaksi kedua perlakuan belum dapat
memberikan respon yang lebih baik terhadap produksi padi dibandingkan dengan
kontrol.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]