Pendugaan Potensi Akuifer Dengan Metode Geolistrik Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner – Schlumberger Di Lingkungan Fakultas MIPA Universitas Jember
Abstract
Air tanah merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Pada zaman
dahulu kehidupan berada di dekat air, sungai, mata air, dan danau. Sebagian besar air
tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menjadi bagian air
tanah, yang perlahan – lahan akan mengalir kelaut atau langsung mengalir ke dalam
tanah atau permukaan dan akan bergabung dengan aliran air sungai. Seiring
bertambahnya populasi dan kemajuan industri menyebabkan kebutuhan air bersih
sangat meningkat.
Salah satu daerah yang sering kesulitan air tanah yaitu daerah lingkungan
Fakultas MIPA Universitas Jember. Fakultas MIPA berada di daerah Tegal Boto
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Di lingkungan ini terdapat 4 Jurusan
yakni : Jurusan Matematika, Jurusan Fisika, Jurusan Kimia, dan Jurusan Biologi.
Setiap Jurusan selalu melakukan kegiatan praktikum dan keperluan lainnya sehingga
kebutuhan air sangat besar. Sehingga perlu dilakukan pendeteksian potensi akuifer
dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Wenner Schlumberger.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, Resistivitymeter;
Global Position System
Proses penelitian ini secara garis besar terdiri atas 2 tahapan yaitu tahap
pengambilan data, serta tahap pengolahan. Pengambilan data dilakukan dengan
langkah sebagai berikut yaitu mengukur panjang lintasan dan membuat spasi awal
yaitu a = m (n=1) dengan memasang keempat elektroda yaitu dua elektroda arus dan
dua elektroda potensial. Keempat elektroda tersebut dihubungkan pada
resistivitymeter dengan menggunakan kabel, menginjeksi arus listrik di atas
permukaan tanah sehingga diperoleh nilai tegangan
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran resistivitas didapatkan resistivitas
semu. Data tersebut diolah dengan menggunakan metode optimasi least-square non
linier yang ada pada Software Res2dinv untuk inverse 2 dimensi
Hasil penelitian diperoleh nilai anomali terendah memiliki nilai resistivitas
<1,5(Ωm)merupakan jenis tanah lempung yang sangat basah dan lembek. Jenis tanah
tersebut merupakan jenis tanah yang banyak mengandung air, dan diduga pada jenis
tanah ini merupakan tempat air tanah bawah permukaan. Jenis tanah ini mempunyai
porositas tinggi dan permeabilitas yang tinggi , tanah tersebut terletak diantara jenis
tanah yang memiliki nilai resistivitas lebih tinggi sehingga memungkinkan berpotensi
sebagai akuifer. Metode geolistrik konfigurasi Wenner – Schlumberger merupakan
salah satu metode yang cocok untuk mendeteksi ketersediaan akuifer di lingkungan
fakultas MIPA Universitas Jember. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan
akuifer pada setiap lintasan dari lintasan 1 hingga lintasan 5. Potensi akuifer yang
terbaik pada penelitian ini berada di lintasan 5 pada akuifer zona 1 dengan memiliki
kedalaman hingga 12 meter.