SIFAT MEKANIK BAHAN KOMPOSIT DENGAN PENGUAT SERAT MANILA DAN MATRIKS POLYESTER YUKALAC BQTN-eX 157
Abstract
Komposit adalah suatu bahan yang merupakan kombinasi dari dua bahan
atau lebih pada skala makroskopis untuk membentuk bahan ketiga yang lebih
bermanfaat. Komposit dibentuk dari dua jenis bahan yang berbeda, yaitu penguat
dan matriks. Munculnya peraturan pemerintah tentang pelestarian lingkungan
memicu pembuatan material komposit yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian
ini untuk membuat bahan komposit yang ramah lingkungan, mengetahui kekuatan
tarik, kekuatan bending, dan morfologi permukaan bahan komposit dengan
menggunakan serat manila (
hemp) sebagai penguat dan resin polyester tipe
Yukalac BQTN-eX 157 sebagai matriks. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Fisika Material Jurusan Fisika, Laboratorium Biofisika Fakultas MIPA
Universitas Jember dan Laboratorium Kemasan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember, dengan waktu penelitian mulai tanggal 15 Oktober 2011
sampai 5 Januari 2012.
Dalam penelitian ini massa bahan dasar serat manila yang digunakan yaitu
10 gram sedangkan massa matriks 50 gram. Ada dua macam bahan komposit
dengan orientasi serat lurus (
Continuous Fiber Composite) yang berhasil
disintesis, arah serat longitudinal dan arah serat transversal. Berdasarkan hasil
analisis dapat diketahui bahwa kekuatan tarik dan kekuatan bending bahan
komposit dengan tipe orientasi arah serat longitudinal lebih baik dibandingkan
dengan tipe orientasi arah serat transversal. Hal ini lebih disebabkan kurang
seragamnya kondisi serat dan ketidakrataannya campuran resin sebagai matriks
serta serat sebagai penguat terdapat adanya lubang (
void) pada bahan komposit
sebagai akibat adanya gelembung udara pada saat proses penekanan. Sedangkan
untuk morfologi permukaan bahan komposit hasil sintesis relatif hampir sama.
Selain itu, untuk modulus elastisitas bahan komposit dengan orientasi arah serat
longitudinal bahan komposit dengan penguat serat manila memiliki nilai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan orientasi arah serat transversal. Hal ini berarti
bahan komposit hasil sintesis dengan orientasi arah serat longitudinal memiliki
sifat kekakuan lebih besar.