AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN WARU LANDAK (Hibiscus mutabillis) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SECARA IN VITRO
Abstract
Sektor kesehatan di Indonesia masih banyak yang harus dibenahi, mengingat
Indonesia adalah negara tropis. Indonesia sebagai negara tropis sering kali dijumpai
masalah penyakit infeksi dan penyakit menular, seperti cacar, frambusia, kusta,
tuberkolosis, dan diare yang masih belum dituntaskan. Diare masih menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, seringnya diare yang diakibatkan
oleh bakteri Shigella dysentriae yang dikenal dengan disentri masih menjadi masalah
di tengah-tengah masyarakat.
Antibakteri sebagai terapi yang sering digunakan untuk terapi disentri banyak
mengakibatkan resisten. Misalnya ampisilin, kloramfenikol, sulfametoxazoltrimetoprim
dan tetrasiklin. Adanya resistensi ini perlu dikembangkan misalnya
dengan obat tradisional. Salah satu tanaman obat yang digunakan untuk obat
tradisional adalah waru landak, dimana di dalam daun waru landak mengandung
flavonoid, alkaloid, dan tanin.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya aktivitas antibakteri
ekstrak etanol daun waru landak terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae. Dan
untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstral etanol daun waru landak
terhadap Shigella dysentriae. Rancangan penelitian yang digunakan Posstest Only
Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah kuman Shigella dysentriae.
Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol daun waru landak 0,25
mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml, 2mg/ml, 4mg/ml, 8mg/ml, 16mg/ml, 32mg/ml untuk
viii
kontrol positif digunakan siprofloksasin 500mg/ml dan untuk kontrol negatif
digunakan larutan NaCMC. Data yang diperoleh adalah diameter zona hambat yang
terjadi di sekitar sumuran dan diukur dengan menggunakan jangka sorong. Data
kemudian dianalisa dengan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc
dengan menggunakan Multiple Comparation.
Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada media
Muller Hinton tiap konsentrasi 0,25 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml, 2 mg/ml, 4 mg/ml, 8
mg/ml, 16 mg/ml, 32mg/ml berturut-turut adalah 9,6 mm, 12,27 mm, 13,40 mm,
14,15 mm, 15,78 mm, 16,71 mm, 18,41 mm dan 20,28 mm. KHM ekstrak terhadap
pertumbuhan Shigella dysentriae 0,25 mg/ml. dalam uji One Way Anova p>0,05
maka diambil kesimpulan tidak ada perbedaan varians antara kelompok data yang
dibandingkan dengan kata lain varians data sama. Pada uji Post Hoc dengan
menggunakan Multiple Comparation terdapat perbedaan bermakna pada semua
konsentrasi kecuali konsentrasi 32 mg/ml, terhadap konsentrasi 16 mg/ml, 16 mg/ml
terhadap 8 mg/ml, dan 8 mg/ml terhadap 4 mg/ml.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun waru landak terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae secara in vitro.
KHM ekstrak etanol daun waru landak didapatkan pada konsentrasi 0,5 mg/ml. Dari
penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut seperti pemanfaatan waru landak tidak
sebagai antibakteri.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]