POTENSI PERASAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP JUMLAH MAKROFAG PASCA GINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Abstract
Indonesia memiliki sekitar 1300 tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
tradisional. Penggunaan obat tradisional memiliki makna yang cukup penting di
masyarakat disamping ketidakmampuan masyarakat dalam memperoleh obat-obatan
modern, selain itu tanaman obat juga memiliki efek samping yang relatif kecil. Salah
satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat adalah daun pepaya. Daun pepaya
mengandung komposisi berupa alkaloid, vitamin C, dan flavonoid. Flavonoid dalam
daun pepaya diyakini sebagai anti keradangan. Flavonoid akan bekerja menghambat
proses peradangan dengan menurunkan jumlah makrofag. Salah satu bentuk
keradangan di rongga mulut dapat disebabkan karena luka akibat gingivektomi. Salah
satu tanda dari keradangan adalah adanya sel makrofag yang memiliki fungsi sebagai
fagositosis. Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengetahui potensi perasan daun
pepaya terhadap jumlah makrofag pasca gingivektomi pada tikus Wistar jantan, dan
(2) untuk mengetahui lamanya efektifitas perasan daun pepaya dalam menurunkan
jumlah makrofag pasca gingivektomi pada tikus Wistar jantan
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]