Show simple item record

dc.contributor.authorPutu Wija Widoarin Yoenaningsih
dc.date.accessioned2013-12-03T09:30:08Z
dc.date.available2013-12-03T09:30:08Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM072310101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3197
dc.description.abstractNyeri menstruasi didefinisikan sebagai kram menstruasi yang menyakitkan tanpa adanya bukti patologi yang nyata. Nyeri menstruasi terkarakterisasi oleh kram menstruasi yang spasmodik dan berfluktuasi, kadangkadang disebut juga dengan nyeri yang mirip dengan saat melahirkan dan berlangsung selama 2–3 hari. Remaja perempuan hampir selalu merasakan nyeri menstruasi dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan nyeri menstruasi tanpa melakukan upaya apapun karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi adalah teknik effleurage. Teknik effleurage adalah sebuah stimulasi kutaneus dengan usapan lembut dan mengalir. Teknik effleurage memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat menghilangkan ketegangan dan mengembalikan energi, mudah dan murah untuk dilakukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui adanya perbedaan tingkat nyeri menstruasi dengan pemberian teknik effleurage. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Jember dengan populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 1 Jember yang mengalami nyeri menstruasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan cara pengambilan menggunakan quota sampling. Total responden yang digunakan sebanyak 17 siswi. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan Numeric Rating Scale. Data yang didapatkan kemudian dianalisa menggunakan wilcoxon sign rank test. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian effleurage seluruh responden penelitian mengalami nyeri menstruasi dengan kategori nyeri berat sebesar 11,8% (2 orang), kategori nyeri sedang sebesar 52,9% (9 orang) dan kategori nyeri ringan sebesar 35,3% (6 orang) sedangkan setelah pemberian effleurage semua siswi yang menjadi responden penelitian mengalami nyeri menstruasi dengan kategori nyeri ringan sebesar 100% (17 orang). Perhitungan uji statistik dengan wilcoxon sign rank test mendapatkan nilai p = 0,002 yang berarti H ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada tingkat nyeri menstruasi dengan pemberian teknik effleurage. Saran yang dapat diberikan adalah anggota PMR dapat membantu siswi yang sedang mengalami nyeri menstruasi di sekolah dengan memberikan teknik effleurage.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072310101042;
dc.subjectPEMBERIAN TEKNIK EFFLEURAGE PADA SISWI SMP NEGERI 1 JEMBERen_US
dc.titlePERBEDAAN TINGKAT NYERI MENSTRUASI DENGAN PEMBERIAN TEKNIK EFFLEURAGE PADA SISWI SMP NEGERI 1 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record