Pemaduan Bahan Pembenah Tanah Kombinasi Senyawa Humik, Zeolit, dan Pseudomanas putida27.4B dengan Agen Hayati untuk Mendapatkan Produk Multifungsi Ramah Lingkungan
Abstract
Beberapa hasil penelitian yang difokuskan pada usaha mendapat produk bahan
:'ernbenah tanah dan agens hayati telah dilakukan dengan yang baik dan menjanjikan
-:ruk dikembangkan. Akan tetapi bahan-bahan tersebut masih berdiri sendiri-sendiri,
iererri telah didapatkan mikroba pelarut fosfat efektif dalam melarutkan P-tidak larut dan
, :eri identitas yaitu Pseudomonas putida 27.48; senyawa humik terbukti dapat
-enurunkan 4166 pada tanah masam dan dapat digunakan sebagai media tumbuh
*rkrotria; mineral Zeolit dapat meningkatkan KTK dan kadar basa-basa tanah; serta
lrichorderma sp terbukti dapat mengendalikan penyakit dan meningkatkan produksi
:.r.naman. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah membuat produk yang mempunyai
rnultifungsi baik sebagai bahan pembenah tanah (pupuk) dan pestisida yang ramah
:ekungan dengan memadukan Pseudomonas putida 27 .4B, senyawa humik, zeolit, dan
, "ichorderma sp. Produk ini khususnya sangat baik dan respon apabila digunakan pada
.::ah-tanah marginal dan rawan serangan penyakit. Sehingga dalam aplikasinya nanti
::oduk multifungsi tersebut sangat menghemat biaya tenaga kerja dalam operasional
-:ahatani dan dapat digunakan dengan mencakup sasaran penggunaan lahan dan lokasi
i ang sangat luas. IJntuk meneapai tujuan tersebut maka dilakukan beberapa kegiatan
:enelitian sebagai berikut: a) uji viabilitas bakteri pelarut fosfat P. Putida 27.48 dan
!,ichorderma sp. dalam media kombinasi senyawa humik dan zeolit; b) uji efektivitas
-akteri pelarut fosfat P. putida, dalam media kombinasi senyawa humik dan zeolit yang
:':len Trichorderma sp, c) uji efektivitas Trichordermo sp. sebagai agen antagonistic
:criradap beberapa patogen tanaman dalam media kombinasi senyawa humik dan zeolit,
ran d) pengaruh beberapa produk multifungsi paduan Triehorderma sp. dengan
".:mbinasi senyawa humik, P. putida 27 .48, dan zeolit terbaik terhadap pertumbuhan dan
:roduksi kedelai pada tanah-tanah terdegradasi dan rawan serangan penyakit baik di
-umah kaca maupun langsung di lapangan.
Hasil kegiatan penelitian yang berjudul Pemaduan Bahan Pembenah Tanah
Kombinasi Senyawa Humik, Zeolit, dan Pseudomonas putida 27.48 dengan Agen Hayati
untuk Mendapatkan Produk Multifungsi Ramah L,ingkungan pada tahun pertama ini
;apat disimpulkan sebagai berikut:
.. Hasil evaluasi penggabungan kedua mikrobia dalam media Potetoes Dextro Agar
(PDA) menunjukkan bahwa baik Pseudomonos putirla 27A8 dan Trichorderma sp.
dapat hidup berdampingan, dengan kecepatan pertumbuhan secara visual
Trichorderma sp. tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan Pseudomonas putida
27 .48 (Kegiatan 4.1 dan 4.2).
). Pseudomonos putida 27.48 terbukti mampu bertahan hidup, bahkan sangat baik,
dalam media kombinasi senyawa humik dan zeolit yang ditambah Trichorderma sp.
Pertumbuhannya paling baik pada konsentrasi senyawa humik 1000 ppm, apa.bila
dibandingkan dengan 5000 ppm atau yang tanpa senyawa humik. Selain itu ada
kecenderungan penggabungan Trichorderma sp.justru dapat mendorong pertumbuhan
Pseudomonas putida 27.48 traik pada konsentrasi senyawa humik 1000 ppm dan
ranpa penambahan senyawa humik. Sedangkan pada konsentrasi senyawa humik 5000
ppm inokulasi Trichorderma sp. justru menurunkan poplasi Pseudomonas putida
27.48, ;raitu makin tinggi kerapatan Trichoderma sp. makin rendah populasi
P seudomonas putida 27 .4B (Kegiatan 4.1 dan 4.2).
3. Pada 4 minggu inkubasi, perlakuan K2 (tanpa Pseudomonas putida 27.4B, I gram
zeolit dan 1000 ppm senyawa humik) mempunyai pH paling rendah dibandingkan
dengan Kl (Pseudomonas putida 27 .48, i gram zeoht dan 1000 ppm senyawa humik)
dan K3 (Pseudomonas putida 27.48, tanpa zeolit dan 1000 ppm senyawa humik)
(Kegiatan 4.3).
-1. Makin tinggi penambahan batuan fosfat alam yang diberikan (P2 :0,25 gram.kg-1)
makin rendah Al6a tanah, yaitu menurun sekitar 15,30 dari penambahan batuan fosfat
alam 0,1 gram.kg-r (P1) dan menurun lagi sebesar 3l,3Yo apabila dibandingkan dengan
tanpa pemberian batuan fosfat alam (P0). Penurunan Ala6 dari perlakuan tanpa
penambahan batuan fosfat alam (P0) ke P1 (penambahan 0,1 gram.kg-l) sebesar 18,8%
(Kegiatan 4.3).
5. Perbandingan Al,1a/Hoa tanah yang diperlakukan lebih tinggi dibandingkan awalnya
yaitu 6,49. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua perlakuan lebih mempengaruhi
atau menurunkan konsentrasi Haa dibandingkan dengan 4.166 (Kegiatan 4.3).
6. Secara umum stabilitas pengaruh penggabungan perlakuan P (batuan fosfat alam) dan
kombinasi (Pseudomonas putida 27 .48 + zeolit + senyawa humik) menunjukkan tidak
stabilnya (naik dan turun) pengaruhnya. Pola perubahan pH berdasarkan waktu
inkubasi adalah mula-mula pH meningkat setelah itu pH turun kembali. Peningkatan
pH rata-rata dari 2 hingga 4 minggu inkubasi adalah 3,6Yo sedangkan penurunan pH
dari 4 hingga 6 minggu inkubasi sebesar 2,60/o; sehingga secara kumulatif pengaruh
perlakuan penambahan Pseudomonas putida 27.48 dalam media kombinasi senyawa
humik dan zeolit yang diberi Tricorderma sp. masih terjadi kenaikan pH apabila
dievaluasi hingga 6 minggu inkubasi (Kegiatan 4.3).
Berdasarkan hasil dan pembehasan diatas bahwa pemaduan Pseudomonas putida
)7.48 dalam media kombinasi senyawa humik dan zeolit yang diberi Tricorderma sp.
terbukti sangat baik. Akan tetapi kombinasi bahan tersebut setelah digunkan dalam tanah
dengan dosisi 300 ml (1000 ppm) senyawa humik sedikit berpengaruh pada sifat-sifat
tanah, sehingga disarankan dalam pemberian atau aplikasinya dalam tanah pada
penelitian lanjutan (Tahun kedua) dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan proses
pelapukan dan pengelolaan lahan secara berkelanjutan.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]