EFEK ANTIANGIOGENIK EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO) PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS (CAM) EMBRIO AYAM
Abstract
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan pembunuh nomor 2 setelah
penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2005, WHO memperkirakan setiap tahun 12
juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal
dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker
dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini
akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang. Untuk hidup semua sel
memerlukan suplay darah yang adekuat untuk mendapatkan oksigen, makanan,
serta membuang zat-zat sisa. Begitu pula sel kanker, kecepatan pertumbuhannya
sangat dipengaruhi oleh suplay darah serta letaknya di dalam tubuh. Sekali
sekelompok sel tumor mencapai ukuran tertentu dengan diameter sekitar 1 sampai
2 mm, maka suplay darah semula tidak akan mencukupi sehingga pembuluhpembuluh
darah
baru
harus
dirangsang
pertumbuhannya
agar
tumor
tersebut
dapat
tumbuh
lebih lanjut. Sebagian sel tumor mensekresikan bahan kimia yang
menyebabkan lingkungan lokal lebih kondusif bagi pertumbuhannya. Salah
satunya adalah dengan mensekresi faktor angiogenesis tumor yang berfungsi
merangsang pembentukan pembuluh darah baru
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak
polifenol Theobroma cacao terhadap efek antiangiogenik pada membran korio
alantois (CAM) embrio ayam. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental,
dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Jember pada bulan
Oktober 2012. Bahan yang digunakan adalah ekstrak polifenol biji kakao. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah telur ayam kampung berembrio usia 1
hari yang sudah dibagi menjadi 6 kelompok, dan tiap kelompok terdiri 4 butir
telur yaitu K(tanpa perlakuan), aquades, P1 yaitu ekstrak 100 mg/ml, P2 yaitu
ekstrak 50 mg/ml, P3 yaitu ekstrak 25 mg/ml, dan P4 yaitu ekstrak 5 mg/ml.
Ekstrak polifenol kakao (Theobroma cacao) diimplantasikan ke dalam
membran korio alantois embrio ayam yang berusia 1 hari yang telah diinkubasi
selama 3 hari, setelah perlakuan telur ayam diletakkan lagi di dalam inkubator
selama 3 hari. Setelah 3 hari membran korio alantois difiksasi dengan methanol +
aseton 1:1 selama 10 menit di lemari pendingin kemudian dikeringkan. Setelah
kering membrane difoto dan dihitung jumlah pembuluh darah baru yang muncul.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak polifenol Theobroma
cacao memiliki daya antiangiogenik terhadap membran korio alantois. Hasil
analisis data menggunakan One Way ANOVA diperoleh hasil p = 0,002 dan α =
0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan jumlah pembuluh
darah baru yang signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
tanpa perlakuan. Pada pengolahan data dengan menggunakan uji regresi linier
tidak ada pengaruh yang signifikan antara kenaikan dosis ekstrak terhadap
variabel terikat (pembetukan pembuluh darah baru).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]