PENGARUH PEMBERIAN GALAKTOMANAN DARI DAGING KELAPA LOKAL (Cocos nufitera L) TERHADAP KADAR GLUKAGON LIKE PEPTYDE-1(GLP-1) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG HIPERKOLESTEROLEMIA
Abstract
INGKASAN
Pengaruh Pemberian Galaktomanan dari Daging Kelapa Lokal (Cocos
nufitera L) Terhadap Kadar Glukagon Like Peptyde-1 (GLP-1) pada Tikus
Wistar Jantan Yang Hiperkolesterolemia; Inayatul Aulia; 102010101052;
2013; 35 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Awalnya penyakit infeksi adalah penyakit yang banyak diderita, namun saat
ini penyakit degeneratif juga mendominasi karena terjadi perubahan pola hidup.
Makanan berlemak menjadi favorit, stres dan jarang berolahraga adalah beberapa
faktor risiko hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia selain sebuah penyakit juga
merupakan faktor risiko dari penyakit lain yakni diabetes mellitus tipe 2,
terbentuknya plak aterosklerosis bahkan Coronary Heart Disease (CHD). Tubuh
kita memiliki cara mengembalikan keseimbangan di dalamnya melalui berbagai
macam cara salah satunya hormon GLP-1. Hormon ini mempengaruhi jumlah
kolesterol total dan bisa mencegah penyakit-penyakit yang faktor risikonya adalah
hiperkolesterolemia. Untuk meningkatkan hormon ini dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi banyak makanan berserat, galaktomanan merupakan contoh
makanan berserat dan pada kelapa terdapat kandungan galaktomanan sebanyak
61%. Obat hiperkolesterolemia yakni simvastatin diketahui menghambat DPP-IV
yang menonaktifkan GLP-1.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh galaktomanan terhadap
kadar GLP-1 serta perbedaan kadar GLP-1 antara yang diberikan galaktomanan
dengan yang diberi simvastatin. Penelitian ini merupakan True Experimental
Design yang diawali dengan membuat ekstrak galaktomanan dan menjadikan
tikus wistar jantan hiperkolesterolemia dengan memberikan kuning telur selama 5
minggu. Kemudian lakukan randomisasi dengan membagi tikus dalam 4
kelompok. Kelompok pertama hanya diberi pakan standart, kelompok kedua
diberi galaktomanan 70 mg/ 200gBB/ hari, kelompok ketiga diberi galaktomanan
140 mg/ 200gBB/ hari dan kelompok keempat diberikan simvastatin 0,1mg/
200gBB/ hari. Pada hari ke-28 ambil darah tikus untuk diperiksa kadar GLP-1
dengan metode Enzym Linked Immuno Assay (ELISA). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April 2012 – Januari 2013 di Laboratorium Kimia dan
Biokimia Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember,
Laboratorium Biomol Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Laboratorium
Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, dan Laboratorium Studi
Pangan dan Gizi Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan kadar GLP-1
antara kelompok galaktomanan 70 mg dengan kelompok kontrol, tetapi ada
perbedaan kadar jika dibandingkan dengan kelompok simvastatin. Kadar GLP-1
pada kelompok galaktomanan 140 mg jika dibandingkan dengan kelompok
control terdapat perbedaan tetapi saat dibandingkan dengan kelompok simvastatin
tidak ada perbedaan yang berarti bahwa galaktomanan 140
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]