IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) DALAM PENGOBATAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER PERIODE 2010 - 2011
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus. Prevalensi penyakit ini semakin menyebar ke berbagai
daerah di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien DBD
menyebabkan peningkatan upaya penyembuhan dan meningkatnya jumlah obat
baru yang digunakan untuk penyembuhan penyakit tersebut. Banyaknya obat yang
beredar justru sering menimbulkan kebingungan antara para praktisi medis. Hal
tersebut menambah rumitnya pengobatan dan berdampak pada terjadinya kasus
Drug Related Problems (DRPs). Pada kasus ini pasien anak lebih membutuhkan
pemantauan ketat. Maka dari itu perlu adanya sebuah penelitian mengenai DRPs
yang terjadi pada pasien anak.
Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang
bersifat retrospektif. Data penelitian ini di dapat dari rekam medik rawat inap
pasien anak dengan DBD di RSD dr. Soebandi Jember. Analisis data pada
penelian ini dilakukan dengan melihat kesesuaian kondisi vital pasien, hasil
laboratorium serta terapi yang diberikan. Penelitian ini mengidentifikasi tujuh
kategori DRPs yaitu obat salah, dosis kurang, dosis lebih, indikasi tanpa terapi,
terapi tanpa indikasi, interaksi obat, adverse drug reaction.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah yang
signifikan dari jenis kelamin pasien. Sementara pada profil usia pasien dengan
usia 5 – 14 tahun cenderung lebih banyak mengalami DBD. Pada lama perawatan
pasien DBD mayoritas dirawat selama kurang dari enam hari. Pada tingkat DBD,
DBD dengan tingkat tidak tergolongkan paling banyak ditemukan dan DBD
ix
tingkat IV paling sedikit ditemukan. Pada kasus DBD ini, persentase pasien yang
mengalami DRPs cukup besar dibanding pasien yang tidak mengalami DRPs.
Dengan kategori DRPs yang paling banyak terjadi sampai yang sedikit terjadi
berturut-turut adalah obat salah, dosis kurang, terapi tanpa indikasi, dosis lebih,
indikasi tanpa terapi, interaksi obat dan yang terakhir adalah adverse drug
reaction
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1468]