INDEKS KARIES GIGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut mempengaruhi
kesehatan tubuh keseluruhan. Karies gigi merupakan penyakit yang sering dialami
masyarakat disamping penyakit periodontal. Karies adalah penyakit pada jaringan
keras gigi yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pada karbohidrat yang
dapat diragikan. Penyebab karies merupakan multifaktorial, salah satu faktor utama
penyebab karies gigi adalah substrat karbohidrat pada makanan.
Anak usia sekolah dasar memiliki kebiasaan mengkonsumsi jajanan yang
lebih banyak dibandingkan usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas. Perilaku konsumsi jajanan siswa sekolah dasar di kota maupun di desa sama,
namun siswa sekolah dasar di kota lebih selektif dalam memilih jajanan, mereka
cenderung memilih jajanan yang lebih bersih dan higienis. Usia rata-rata murid SD
kelas V adalah 10-12 tahun, pada usia tersebut gigi permanen sudah tumbuh.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan
indeks karies gigi pada siswa kelas V sekolah dasar perkotaan dan pedesaan di
Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
pengambilan secara Cluster Random Sampling dan didapatkan 4 sekolah dasar di
daerah pedesaan dan 4 sekolah dasar di daerah perkotaan sebagai sampel yang
diambil secara acak dengan jumlah siswa sebanyak 352 orang. Tahap awal penelitian
dilakukan pemberian kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada
responden untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan perbedaan hasil
pengukuran indeks DMF-T. Variabel kuesioner terdiri atas pengetahuan, perilaku,
viii
peran serta orang tua, serta pola dan jenis jajanan yang dikonsumsi siswa. Kemudian
dilakukan pemeriksaan gigi dan dilihat jumlah gigi karies, hilang, dan yang
direstorasi. Hasil pemeriksaan gigi dicatat pada odontogram dan dihitung
menggunakan indeks DMF-T.
Data yang diperoleh menunjukkan nilai rata-rata indeks DMF-T sekolah dasar
daerah perkotaan sebesar 3,67 (moderat) dan sekolah dasar daerah perkotaan sebesar
2,24 (rendah). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan angka signifikansi 0,00
(P<0.05), berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara indeks DMF-T siswa
kelas V sekolah dasar pedesaan dengan perkotaan. Perbedaan indeks DMF-T antara
siswa kelas V sekolah dasar pedesaan dengan perkotaan dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan, peran orang tua, dan perilaku siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Kesimpulan penelitian adalah rata-rata indeks DMF-T gigi siswa sekolah
dasar pedesaan lebih tinggi dibandingkan sekolah dasar perkotaan dan berbeda secara
signifikan
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]