PENGARUH GRADE BATU GERINDA, KECEPATAN MEJA LONGITUDINAL, DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES GERINDA PERMUKAAN
Abstract
Proses pemesinan gerinda merupakan salah satu proses pemesinan yang banyak digunakan untuk
memperhalus permukaan suatu komponen. Proses pemesinan gerinda merupakan proses
pemesinan yang dilaksanakan dengan pahat yang berupa batu gerinda berbentuk piringan
(Grinding Wheel/Disk). Pada proses gerinda permukaan masih sering terjadi penyimpangan yang
pada kenyataannya memang tidak dapat dihindari. Parameter potong merupakan salah satu
penyebab terjadinya penyimpangan dalam pembuatan produk yang berpengaruh terhadap
kekasaran permukaan atau surface roughness. Dengan metode analisis regresi dapat diketahui
pengaruh parameter potong tersebut terhadap kekasaran permukaan. Nilai kekasaran paling
rendah terjadi pada parameter potong grade batu gerinda (G) 80, kecepatan meja longitudinal (v
)
0.4 m/s, dan kedalaman pemakanan (a
) 0.1 mm dengan nilai kekasaran permukaan 0.35 µm.
Pada persamaan regresi kedalaman pemakanan mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kekasaran permukaan bila dibandingkan grade batu gerinda dan kecepatan meja longitudinal. Hal
ini pengaruhi oleh gaya pemakanan dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan antara batu
gerinda dan benda kerja. Gaya pemakanan mempunyai pengaruh terhadap spindle (poros) batu
gerinda. Dengan adanya gaya pemakanan, maka seolah-olah poros batu gerinda memperoleh
gaya tekan keatas yang berlawan terhadap gaya pemakanan yang menyebabkan terjadinya
getaran dalam poros batu gerinda dan mengakibatkan kekasaran permukaan terhadap benda
kerja.
p
f
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]