PENERAPAN PENDEKATAN STM ( DI SMA
Abstract
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran konvensional dalam prakteknya cenderung mengacu pada
pandangan behavioristik. Proses pembelajaran konvensional ini cenderung
terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan
materi yang berorientasi pada hasil belajar tanpa memperhatikan bagaimana
proses pembelajaran terjadi. Dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai objek
dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan
dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, dengan kegiatan belajar
mengajar fisika yang berlangsung searah yaitu guru sebagai pusat kegiatan,
sedang siswa diposisikan sebagai obyek yang akan selalu menerima apa yang
disampaikan oleh guru.Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi
siswa disebabkan fisika selalu identik dengan menghafal rumus dan ketika
pembelajaran siswa cenderung pasif. SMA Negeri 1 Kencong adalah salah satu
sekolah yang ada di Kabupaten Jember. Berdasarkan observasi kegiatan belajar
mengajar yang terjadi di SMA Negeri 1 Kencong, Terlihat kurang bisa diterima
siswa dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1)
Guru hendaknya tidak menyajikan materi pelajaran fisika dalam bentuk
yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika
diharapkan siswa dapat belajar merumuskan masalah, untuk menarik siswa lebih
aktif berfikir dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan strategi
pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir aktif dan tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
membantu siswa berfikir aktif untuk memperoleh suatu konsep dibantu
pertanyaan-pertanyaan dari teman sebaya adalah Pendekatan STM (saint
Tehnologi Masyarakat) Tujuan dari penelitian ini adalah:
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kencong. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan post-test control design. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent Sample t-tes untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan menggunakan persentase
aktivitas klasikal untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan SPSS 16 menunjukkan rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol.
Setelah dikonsultasikan pada taraf signifikasi 5% hasilnya 0,001>0,000. Dengan
demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan
hasil belajar kelas control. Hasil analisis aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran fisika menggunakan Pendekatan STM
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar fisika yang
menggunakan Pendekatan Sains Tehnologi dan Masyarakat dengan
penilaian portofolio pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong. 2. Pendekatan
Sains Tehnologi dan Masyarakat dengan penilaian portofolio dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong selama
mengikuti pembelajaran.