Preferensi Lalat Pengorok Daun Liriomyza huidobrensis pada Berbagai Varietas kentang (Solanum tuberosum L.)
Abstract
Preferensi Lalat Pengorok Daun Liriomyza huidobrensis pada
Berbagai Varietas kentang (Solanum tuberosum L.)
ABSTRAK
Oleh : Nanik Furoidah
Pembimbing Utama : Ir. Hari Purnomo, M.Si., Ph.D., DIC
Pembimbing Anggota : Ir. Boedi Santoso, MP
Invasi lalat pengorok daun Liriomyza huidobrensis ke dalam ekosistem
sayuran di Indonesia telah menambah beban ekonomi para petani kentang
khususnya dan petani sayuran dataran tinggi pada umumnya. Hama ini bersifat
polifag dan tanaman kentang merupakan salah satu inang yang sangat disukai.
Kerusakan paling merugikan dari hama L. huidobrensis berada pada stadia larva
melalui kegiatan makan yang membentuk liang-liang korokan pada jaringan
mesofil daun dan menyebabkan penurunan hasil akibat terganggunya proses
fotosintesis daun. Karakter morfologi daun yang berbeda pada enam varietas
kentang yaitu Granola (V1), Granola Kembang (V2), Granola Lembang (V3), HK
(V4), Atlantik (V5), dan Sulur (V6), diduga berperan sebagai physical barrier
yang berpengaruh terhadap preferensi L. huidobrensis baik pada aktivitas
stippling, feeding maupun oviposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat preferensi lalat pengorok daun L. huidobrensis pada enam varietas kentang
berdasarkan mekanisme ketahanan morfologi daun masing-masing varietas.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni 2007 sampai September 2007 di
Pegunungan Bromo, yaitu di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten
Probolinggo, ketinggian tempat 1500 – 2000 m dpl, dan di Laboratorium
Pengendalian Hayati, Fakultas Pertanian Universitas Jember. Jumlah stippling
pada metode choice dan non choice test digunakan sebagai indikator preferensi L.
huidobrensis pada enam varietas kentang. Daun enam varietas kentang diiris tipis
dengan mikrotom dan dibuat preparat awetan (embedding) untuk pengukuran 14
karakteristik jaringan daun di bawah mikroskop. Parameter pengamatan meliputi
jumlah stippling, tebal daun, panjang trikoma daun, kerapatan trikoma atas dan
bawah daun, tebal dinding epidermis atas dan bawah daun, ukuran sel epidermis
atas dan bawah daun, tebal epidermis atas dan bawah daun, tebal jaringan palisade
dan sponge serta kerapatan jaringan palisade dan sponge. Korelasi jumlah
stippling dengan 14 parameter morfologi daun dianalisa dengan uji korelasi
Pearson pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran sel epidermis
atas daun, kerapatan trikoma atas dan bawah daun serta kerapatan jaringan sponge
daun kentang berperan sebagai ketahanan morfologi (antixenosis morfologi)
terhadap hama L. huidobrensis. Tingkat preferensi L. huidobrensis paling tinggi
terdapat pada varietas Granola Lembang (V3) dan Atlantik (V5), sebaliknya
preferensi paling rendah pada varietas HK (V4) dan Sulur (V6).
Collections
- MT-Agribusiness [159]