PENGUJIAN DAKTILITAS KOLOM DENGAN VARIASI SENGKANG YANG MENERIMA BEBAN AKSIAL
Abstract
Kolom dari suatu bangunan merupakan salah satu elemen dari struktur rangka
yang mengalami desak dan lentur serta pemakaiannya selalu dihubungkan dengan
elemen stuktur yang lain yaitu balok sebagai satu kesatuan. Kolom berfungsi
menahan gaya-gaya yang bekerja pada balok dan meneruskannya ke pondasi. Sebagai
bagian dari suatu struktur bangunan dengan fungsi tersebut maka kolom menempati
posisi penting di dalam sistem struktur bangunan. Semakin langsing atau semakin
panjang suatu kolom, kekuatan penampangnya akan berkurang bersamaan dengan
timbulnya masalah tekuk yang dihadapi. Kolom umumnya mengalami pembebanan
yang menahan beban aksial, dan yang harus diperhitungkan adalah menahan beban
aksial tekan. Pembebanan aksial tersebut mengakibatkan terjadinya kuat tekan pada
kolom, dengan demikian penampang kolom akan menjadi daerah tekan. Sengkang
pada kolom berpengaruh pada kekuatan penampangnya sehingga akan berkurang
bersamaan dengan timbulnya masalah tekuk yang dihadapi. Kemudian yang
dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian daktilitas pada
kolom yang mempunyai variasi sengkang antara lain sengkang menyilang, diagonal,
dan melingkar. Masing-masing variasi sengkang tersebut diharapkan mampu
menerima beban maksimal dan memberikan kinerja lebih baik dalam suatu bentuk
kolom beton bertulang.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa dan menguji kolom beton
bertulang dengan variasi sengkang yaitu sengkang persegi kombinasi silang (model
I), sengkang persegi kombinasi diagonal (model II), dan sengkang persegi kombinasi
bulat (model III). Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban aksial secara
bertahap pada masing-masing kolom untuk diambil data Pmax yang dapat ditahan.
Dari hasil analisis dan pengujian diperoleh beban yang dapat ditahan kolom
model I sebesar 28042.19 kg, pada model II sebesar 28654.02 kg, dan pada model III
sebesar 35180.20 kg. Sedangkan hasil perhitungan daktilitas Model I = 0,0101 satuan
(με = 4,688), Model II = 0,0082 satuan (με = 4,539), Model III = 0,0073 satuan (με =
4,355). Dari data-data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kolom model III
memiliki kinerja lebih baik dalam menahan beban dengan Pmax yang ditahan sebesar
35180 kg, kolom model I memiliki kinerja terbaik dalam hal nilai daktilitas. Pola
retak yang terjadi pada kolom adalah pola retak vertikal.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]