PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Abstract
Pembelajaran membaca di SD merupakan hal yang penting dari pembelajaran.
Melalui pembelajaran membaca, siswa dapat memperoleh pemahaman dari isi bacaan
yang telah dibacanya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di kelas V SDN
Kebonsari 1 Jember dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami
suatu teks cerita tergolong rendah. Hal ini disebabkan pada proses pembelajaran yang
umumnya guru menggunakan metode ceramah dan rendahnya kemampuan membaca
pemahaman disebabkan karena (1) siswa merasa bosan dan kurang berminat dalam
kegiatan membaca, (2) kurangnya daya tarik guru dalam merangsang minat siswa
untuk memahami isi bacaan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kualitas pembelajaran dalam kelas harus
ditingkatkan. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
adalah melalui pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) bagaimanakah proses penerapan model CIRC dalam
pembelajaran membaca cerita anak siswa kelas V SDN Kebonsari 01 yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dan (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar
membaca cerita anak siswa kelas V SDN Kebonsari 01 setelah diterapkan model
CIRC.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Tempat
dan waktu penelitian dilaksanakan di SDN Kebonsari 1 Jember mulai tanggal 18
April sampai 2 Mei 2011. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas
V yang berjumlah 43 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Dalam penelitian ini, guru
sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti sebagai observer. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus.
Hasil belajar membaca pemahaman cerita anak siswa kelas V SDN Kebonsari
01 Jember setelah diterapkan model pembelajaran CIRC mengalami peningkatan.
Siswa mampu menentukan ide pokok tiap paragraf, membuat kesimpulan dari isi
bacaan dan mampu menceritakan kembali secara tertulis isi bacaan. Pada tahap
prasiklus nilai rata-rata siswa 60,4 dan siswa yang mendapat nilai 70 (tuntas)
sebanyak 14 siswa (32,5%). Pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran
CIRC terjadi peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata siswa 66,7 dan siswa yang
mendapat nilai
70 (tuntas) sebanyak 21 atau sebesar 48,9% dari total 43 siswa dan
pada siklus II nilai rata-rata siswa 80 dan siswa yang mencapai ketuntasan nilai
sebanyak 39 siswa atau sebesar 90,7% dari total 43 siswa.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil akhir membaca pemahaman siswa kelas V SDN
Kebonsari I Jember sudah mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal dan
model pembelajaran CIRC terbukti dapat meningkatkan hasil belajar membaca
pemahaman cerita anak. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: (1)
guru, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran CIRC
ini sebagai alternatif untuk diterapkan pada pelajaran bahasa Indonesia dalam aspek
membaca pemahaman cerita anak, (2) siswa, disarankan untuk mengikuti setiap tahap
pembelajaran menggunakan model CIRC dengan bimbingan dari guru, (3) sekolah,
bagi pihak sekolah hendaknya dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat
menyediakan sarana atau media pembelajaran yang mendukung bagi guru dan siswa,
(4) peneliti lain, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
penelitiannya untuk lebih baik lagi.