ENGARUH MACAM MEDIA DAN JENIS ISOLAT Beauveria bassiana TERHADAP PRODUKSI SPORA KERING
Abstract
Pemanfaatan jamur B. bassiana pada saat ini sedang digalakkan untuk
pengendalian hama secara hayati. Jamur B. bassiana bersifat polifag yang
menyerang lebih dari 20 jenis serangga dari ordo Lepidoptera dan Coleoptera.
Penyediaan jamur B. bassiana dapat dilaksanakan di lapang dengan
menggunakan media buatan. Media buatan jamur B. bassiana sangat mudah
dibiakkan dan hasilnya relatif cepat terlihat. Media pembiakan massal B. bassiana
harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Perkembangbiakan jamur B. bassiana saat ini banyak
dilakukan dengan menggunakan media jagung, namun perlu dilakukan penelitian
dengan menggunakan media lain yang lebih murah yaitu media sorghum dan
menir. Pemanfaatan jamur B. bassiana di beberapa Laboratorium juga telah
dihasilkan isolat-isolat B. bassiana baru yang diperoleh dari daerah sekitarnya.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui macam media dan jenis isolat B. bassiana
yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan terhadap produksi spora
kering.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan
Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan
Oktober 2003-Februari 2004. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu media (A) terdiri dari
jagung (A1), sorghum (A2), menir (A3) dan isolat (B) terdiri dari Bb UJI-1 (B1)
dan Bb UJI-3 (B2), dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
Parameter pengamatan meliputi jumlah spora, berat jamur dan viabilitas
jamur B. bassiana kering. Pengamatan jumlah spora yaitu dengan cara dari setiap
perlakuan diambil 1 gram bubuk spora. Bubuk spora dencerkan dengan aquadest
sebanyak 100 ml dan distirer selama 15 menit. Berat jamur B. bassiana kering
dapat dihitung dengan menimbang berat bubuk spora/0,5 kg media dari hasil
ayakan beberapa media, sedangkan viabilitas spora yaitu dengan cara mengambil
1 jarum ose bubuk spora kering, diencerkan ke dalam 1 ml aquadest dan dikocok.
Berdasarkan hasil analisis statistik, jumlah spora B. bassiana kering
memberikan pengaruh yang nyata pada semua perlakuan. Pada perlakuan
menggunakan media jagung dengan isolat Bb UJI-3 memberikan jumlah spora
yang lebih banyak dibanding dengan perlakuan lain yaitu sebesar 2,04 x 10
, hal
ini disebabkan oleh besarnya jumlah spora yang dihasilkan. Semakin besar jumlah
spora yang dihasilkan, semakin besar pula berat jamur yang didapatkan. Berat
jamur B. bassiana kering pada isolat Bb UJI-1 dan isolat Bb UJI-3 tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Berat jamur B. bassiana yang paling banyak
terdapat pada media jagung yaitu sebesar 2,83 gram. Perlakuan viabilitas spora
paling banyak dalam waktu 24 jam dan 48 jam dihasilkan oleh media jagung, hal
ini disebabkan oleh kualitas spora hasil perbanyakan pada beberapa media. Spora
pada media yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi diduga kemampuan
berkecambahnya juga tinggi. Perlakuan viabilitas spora selama 24 jam berkisar
antara 29,83% hingga 38,33%, sedangkan selama 48 jam persentase viabilitas dari
spora jamur B. bassiana berkisar antara 77,00% hingga 86,34%
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]