Show simple item record

dc.contributor.authorAlwan Sri Kustono
dc.contributor.authorTaufikurahman
dc.contributor.authorWahyu Agus Winarno
dc.date.accessioned2013-12-03T02:19:19Z
dc.date.available2013-12-03T02:19:19Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2653
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractPerataan penghasilan merupakan upaya manajer untuk menekan variabilitas penghasilan perusahaan pada sejumlah periode tertentu dengan tujuan memperoleh tingkat penghasilan yang diharapkan. Masalah dalam studi perataan penghasilan adalah instrumen pengukur dan determinan yang memotivasi manajemen melakukan perataan penghasilan. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengkonstruksi instrument pengukur perilaku perataan penghasilan baru dengan menggunakan korelasi antara total arus kas operasi dan akrual bukan diskesionari. Penemuan model hubungan yang signifikan diantara keduanya diharapkan cukup kuat untuk mengindikasi perilaku perataan sehingga tidak terjadi kesalahan klasifikasi dan simpulan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap: pertama, membangun konstruksi instrument pengukur, dan kedua, menguji determinan utama perataan penghasilan. Pengembangan konstruksi dilakukan dengan (a) review literatur sisntesis, pendekatan analitikal, dan pengujian empirisi. Representasi instrument pengukur perataan penghasilan yakni accounting accrual dan indeks Eckel diperbandingkan reliabilitas dan akurasinya baik secara analytical maupun empirieal. Pengujian determinan dilakupan dengan review literaturg sintesis dan analisis, serta pengujian empiris. Pengujian ini dilakukan terhadap ukuran perusahaan, utang, komisaris independen, kepemilikan institusional, dan auditor. Untuk menguji motif penyinyalan, pengaruh praktik perataan penghasilan diukur terhadap nilai perusahaan dan prediktabilita laba. Baik menggunakan indeks Eckel maupun instrumen accrual accounting memperlihatkan bahwa utang merupakan determinan yang parktik perataan penghasilan. Rasio utang terhadap aset yang tinggi berbanding lurus dengan risiko perusahaan, dan kesulitan untuk fiemperoleh tambahan dana baru dari eksternal. Hasil ini memperkuat indikasi bahwa perataan penghasilan lebih didorong motivasi opportunistik dibandingkan pensinyalan.en_US
dc.description.sponsorshipFUNDAMENTAL_2009en_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI '09en_US
dc.subjectKONTRUKSI INSTRUMEN PENGUKURen_US
dc.subjectDETERMINAN PERATMN PENGHASILANen_US
dc.titleKONTRUKSI INSTRUMEN PENGUKUR SERTA DETERMINAN PERATMN PENGHASILAN DI INDONESIAen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record