Aplikasi Membran Bromfenol Biru pada Kemasan Pintar sebagai Sensor Kesegaran Buah Jambu Biji
Abstract
Untuk memudahkan distribusi jambu biji maka digunakan teknik pengemasan
karena jambu biji termasuk komoditi pangan yang mudah rusak dan mengalami
penurunan kesegaran. Rusaknya jambu biji diakibatkan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah adanya proses respirasi. Respirasi merupakan proses biologis yang
terjadi pada buah pra panen dan pasca panen. Proses respirasi menghasilkan senyawa
volatile berupa karbondioksida, air dan energi. Karbondioksida hasil respirasi akan
sedikit larut dengan air dan membentuk asam karbonat, H
ix
2
CO
. Lalu asam tersebut
akan bersifat dapat balik untuk membentuk ion hi dronium, H
3
3
O
+
dan ion bikarbonat.
Terjadi akumulasi jumlah CO
pada jambu biji yang telah dikemas. Akumulasi
tersebut dapat mengakibatkan peningkatan jumlah atom H
2
+
dalam atmosfer kemasan.
Secara umum, masyarakat menilai tingkat kesegaran buah berdasarkan warna
dan kekerasannya. Sehingga diperlukan kemasan pintar yang mampu memberikan
informasi mengenai kesegaran jambu biji di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aplikasi sensor berupa membran bromfenol biru yang mampu mendeteksi
peningkatan jumlah asam dalam kemasan pintar. Membran bromfenol biru akan
mengalami perubahan warna menjadi mulai hijau pada suasana asam. Sehingga
konsumen dapat memperoleh jambu biji dengan tingkat kesegaran terjamin.
Metode pembuatan membran BFB menggunakan teknik imobilisasi adsorpsi.
Dengan material pendukung berupa kertas saring Whatman no. 3MM yang
dicelupkan ke dalam larutan bromfenol biru pH 3, 8. Membran tersebut selanjutnya
diletakkan pada bagian dalam plastic wrap yang membungkus wadah styrofoam
berisi jambu biji dengan berat ±200 gram. Setelah itu, kemasan jambu biji tersebut
diletakkan pada suhu ruang dan suhu chiller. Kualitas kesegaran jambu biji diamati
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]