Show simple item record

dc.contributor.authorIvada Surya Bawana
dc.date.accessioned2014-01-28T02:04:36Z
dc.date.available2014-01-28T02:04:36Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM031910101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25988
dc.description.abstractDalam dunia industri, baja karbon rendah merupakan salah satu komponen yang banyak digunakan. Pada pengoperasiannya baja karbon dapat mengalami pengaruh perubahan suhu yang mengakibatkan kualitasnya akan semakin menurun. Dapur (furnace) merupakan salah satu peralatan yang terdapat di PT. Petrokimia Gresik yang strukturnya menggunakan baja karbon rendah dan dalam penggunaannya baja ini akan mengalami pengaruh perubahan suhu. Struktur dapur ini terdiri dari lapisan Batu Tahan Api (BTA) di bagian dalam dan plat baja karbon di bagian luar. Permasalahannya yaitu rontoknya lapisan batu tahan api pada bagian dalam dapur sehingga menimbulkan suatu pengaruh panas terhadap plat baja yang ada diluar yang dikhawatirkan akan menyebabkan kualitas dari plat baja tersebut akan menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian yang mengangkat suatu persoalan yaitu pengaruh temperatur panas terhadap plat baja tersebut untuk mengetahui bagaimana pengaruh panas tersebut terhadap sifat mekanik dan struktur mikro baja. Dalam penelitian ini, metodologi yang di gunakan adalah penggabungan antara percobaan di lapangan dan pengkajian literatur dari berbagai sumber baik dari buku dan jurnal yang terakreditasi. Dalam pelaksanaan proses pemanasan, variasi temperatur yang digunakan adalah 600°C, 800°C, dan 1000°C. Sedangkan untuk proses penahanan suhu digunakan waktu tahan selama 2 jam dan 3 jam. Untuk mengatahui perbedaan sifat mekanik antara sebelum dan sesudah proses pemanasan maka dilakukan pengamatan terhadap pengujian tarik, pengujian keras, dan struktur mikro. Dari pengujian raw material menunjukkan nilai kekuatan tarik sebesar 37,15 kg/mm 2 dan nilai kekerasan sebesar 108,3 BHN. Hasil yang diperoleh dari proses pemanasan rata-rata menunjukkan adanya peningkatan kekuatan tarik dan kekerasan. Dengan waktu penahanan suhu yang lebih lama juga menunjukkan peningkatan nilai kekuatan tarik dan kekerasan yang lebih tinggi. Nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi dihasilkan dari pemanasan pada temperatur 800°C dengan waktu tahan 3 jam, masing-masing sebesar 45,70 kg/mm viii 2 dan 131,3 BHN sedangkan kekuatan tarik dan kekerasan terendah dihasilkan pada pemanasan 1000C dengan waktu tahan 2 jam yaitu sebesar 31,88 kg/mm 2 dan 99 BHN. Dari foto mikro terlihat bahwa ukuran butir akan semakin kecil dengan meningkatnya temperatur, dan akan membesar pada pemanasan diatas suhu austenisasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031910101063;
dc.subjectTemperatur Pemanasan, Waktu Tahan, ASTM A-283 Grade C, Sifat Mekanik dan Struktur Mikroen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN DAN WAKTU TAHAN PADA BAJA KARBON ASTM A-283 GRADE C TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record