ENGARUH INSEKTISIDA TERHADAP HAMA DAN MUSUH ALAMI TANAMAN CABAI RAWIT
Abstract
Masalah utama dalam budidaya cabai rawit salah satunya adanya serangan
hama. Serangan hama yang menyerang tanaman cabai rawit dapat berakibat fatal
yang mengakibatkan penurunan produksi. Hama-hama penting pada tanaman
cabai antara lain kutu daun (Myzus persicae Sulz), thrips (Thrips parvispinus
Karny). Kerugian yang diakibatkan oleh kutu daun sebagai hama mencapai 25%.
Sedangkan serangan hama Thrips sp. dapat mengakibatkan penurunan produksi
mencapai 70%.
Sampai saat ini insektisida masih merupakan pilihan utama petani untuk
mengendalikan hama. Penelitian pengaruh insektisida terhadap hama dan musuh
alami tanaman cabai rawit dilakukan di desa Antirogo Kecamatan Sumbersari,
Jember. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari insektisida yang paling efektif
terhadap hama tanaman cabai rawit dan aman terhadap keberadaan musuh alami.
Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu
aplikasi insektisida Dursband 200 EC (Klorpirifos 200 g/l ), Curacron 500 EC
(Profenofos 500 g/l), Decis 25 EC (Deltamethrin 25 g/l), Demolis 18 EC
(Abamectin 18 g/l), Marshal 200 EC (Karbosulfan 200 g/l), dan Prevathon 50 SC
(klorantraniliprol 50 g/l) pada tanaman cabai rawit berumur 21 hst sampai 99 hst.
Aplikasi insektisida Curacron 500 EC, Decis 25 EC, Demolis 18 EC dan
Marshal 200 EC mampu mengendalikan populasi hama Aphis sp. di lapang
sehingga populasinya relatif rendah berturut-turut populasinya 1.98 ekor/tanaman,
2.28 ekor/tanaman, 2.49 ekor/tanaman dan 0.38 ekor/tanaman; untuk populasi
Thrips sp. berturut-turut 4.00 ekor/tanaman, 5.63 ekor/tanaman, 2.36
ekor/tanaman dan 6.05 ekor/tanaman. Untuk insektisida yang paling aman erhadap musuh alami adalah Prevathon 50 SC .
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]