ANALISIS HIPOTESIS KUZNETS PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISPARITAS REGIONAL WILAYAH EKS-KARESIDENAN BESUKI JAWA TIMUR SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA
Abstract
Pembangunan daerah umumnya difokuskan pada pembangunan ekonomi melalui
upaya pertumbuhan ekonomi. Tapi kadang, menjadi dilemma antara menekankan
pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pendapatan. Pertumbuhan
tinggi tidak memiliki jaminan bahwa ketidakseimbangan pendapatan akan
rendah. Penelitian ini akan meneliti Kuznets uji hipotesis tentang hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan disparitas regional wilayah Eks-Karesidenan Besuki
Jawa timur sebelum dan sesudah penerapan desentralisasi fiskal di indonesia.
Dengan mengunakan metode deskriptif, hasil studi menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan ekonomi di wilayah Eks-Karesidenan Besuki sebelum dan sesudah
desentralisasi fiskal selama 1996-2010 tidak jauh berbeda. Indeks Williamson
digunakan untuk mengukur disparitas regional. penelitian indeks-williamson di
wilayah Eks-Karesidenan Besuki Jawa Timur sebesar 0,258729002. Hal ini
menunjukan bahwa pembangunan ekonomi antar kabupaten di wilayah EksKaresidenan
Besuki merata. Berdasar tipology klassen, Jember tergolong daerah
yang berkembang cepat, Bondowoso sebagai daerah relatif tertinggal, Situbondo
sebagai daerah maju tetapi tertekan dan Banyuwangi sebagai daerah cepat maju
dan cepat tumbuh. Kuznets hipotesis adalah efektif diterapkan di wilayah EksKaresidenan
Besuki
Jawa
Timur.