PERBEDAAN KEKUATAN GESER FISSURE SEALANT BERBASIS RESIN PADA GIGI SULUNG DAN GIGI PERMANEN
Abstract
Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut dan
dapat menyerang gigi sulung maupun gigi permanen. Pada tahun 2009
diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan
sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Daerah yang sering
diserang adalah pit dan fissure karena lokasinya yang berupa cekungan yang
dalam sehingga sikat gigi sulit menjangkaunya.
Fissure sealant merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah
karies pada daerah pit dan fissure. Fissure sealant berbasis resin bertahan lebih
lama dan kuat karena adanya proses etsa pada enamel gigi yang menghasilkan
retensi yang lebih baik antara bahan resin dengan permukaan enamel. Reaksi
pengetsaan pada emamel gigi sulung dan gigi permanen berbeda karena
komposisi bahan organik dan bahan anorganiknya berbeda.
Salah satu syarat bahan restorasi kedokteran gigi adalah mampu menahan
kekuatan mastikasi yang salah satunya adalah kekuatan geser. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisa adanya perbedaan kekuatan geser antara fissure
sealant berbasis resin pada gigi sulung dan permanen, selain itu juga untuk
mengetahui perbedaan hasil etsa fissure sealant berbasis resin pada gigi sulung
dan gigi permanen.
Penelitian ini dilakukan di klinik Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember dilanjutkan di Laboratorium Teknik Mesin
Fakultas Teknik, Universitas Jember pada bulan April 2011, dengan
menggunakan 20 spesimen gigi yang terdiri dari 10 gigi sulung dan 10 gigi
permanen. Pengujian kekuatan geser menggunakan alat Universal Testing
Machine. Masing-masing spesimen diberi gaya (F) sampai spesimen tersebut
terlepas dan hasilnya tertera pada layar monitor kemudian dicatat untuk
mengetahui kekuatan gesernya.
Pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan cara meletakkan sampel pada
suatu alat sehingga posisi sampel berada di tempat yang tepat, artinya bidang yang
akan digeser tepat pada permukaan gigi atau logam yang dilekati fissure sealant.
Sesudah alat tersebut siap maka alat tersebut diletakkan pada alat autograph.
Dengan autograph ini angka kekuatan geser tiap sampel dapat dilihat dan dicatat.
Setelah data dari kedua kelompok diperoleh, maka diuji normalitasnya dengan uji
Kolmogorov-Smirnov lalu diuji homogenitasnya dengan uji Levene’s. Uji tersebut
diperoleh hasil yang bermakna sehingga dilanjutkan dengan uji T-test. Hasil
analisis tersebut menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kekuatan geser
fissure sealant berbasis resin pada gigi sulung dibanding pada gigi permanen.
Kekuatan geser fissure sealant berbasis resin pada gigi permanen lebih besar
dibanding gigi sulung. Hal tersebut kemungkinan fissure sealant pada gigi
permanen lebih tahan lama dibanding gigi sulung.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]