Toksisitas Jamur Metarhizium anisopliae terhadap Larva Nyamuk Culex sp.
Abstract
RINGKASAN
Toksisitas Jamur Metarhizium anisopliae terhadap Larva Nyamuk Culex sp.; Trio Ageng Prayitno; 080210193003; 56 halaman; Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Spesies nyamuk yang sering sekali ditemukan sebagai penular penyakit filariasis adalah spesies nyamuk dari genus Culex. Nyamuk Culex sp. dapat bertelur sebanyak 100 butir. Banyaknya telur yang dihasilkan oleh nyamuk Culex sp. memberikan peluang perkembangan dan persebaran yang sangat tinggi. Upaya pengendalian nyamuk dewasa ini dititik beratkan pada penggunaan insektisida kimia, padahal insektisida kimia dapat menimbulkan dampak negatif yaitu membunuh
serangga bukan target dan timbulnya resistensi vektor. Dampak negatif dari penggunaan insektisida kimia, merangsang para pakar untuk mencari alternatif lain yaitu dengan pengendalian hayati. Penggunaan pengendalian hayati diduga akan
mengurangi beban para petani. Pengendalian hayati yang menjadi salah satu alternatif
adalah pengendalian hayati dengan menggunakan jamur entomopatogenik Metarhizium anisopliae. Jamur Metarhizium anisopliae yang digunakan dalam penelitian dinyatakan memiliki aktivitas larvasidal karena menghasilkan metabolit
sekunder yaitu golongan alkaloid. Efek dari salah satu golongan alkaloid (destruxin) yaitu berpengaruh terhadap organel sel target, dan menyebabkan paralisa sel serta kelainan fungsi lambung tengah, tubulus malphigi, hemocyt dan jaringan otot hama target. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis LC
24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp., menganalisis LC 90 50 24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang
dapat mematikan larva nyamuk Culex sp., menganalisis LT 50 Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. dan
menganalisis LT 90
ekstrak jamur ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. Penelitian dilakukan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan November 2011 di Sub Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember. Serial konsentrasi ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang digunakan pada penelitian ini adalah 1%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dan dilakukan 3 kali ulangan. Larva nyamuk Culex sp. yang digunakan dalam penelitian sebanyak 640 ekor. Setiap perlakuan menggunakan 20 ekor larva uji dalam 50 ml larutan
ekstrak jamur Metarhizium anisopliae. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara homogeny dari larva nyamuk Culex sp. akhir instar III sampai awal instar IV. Data yang diperoleh adalah data mortalitas larva nyamuk Culex sp. pada 12 jam, 24
jam, 36 jam dan 48 jam. Analisis data yang digunakan untuk menentukan LC 24 jam dan 48 jam, LC90 24 jam dan 48 jam, LT 50 dan LT
menggunakan analisis probit. 90 Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh dapat
disimpulkan LC 24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. berturut-turut adalah 18,735% dan 8,782%.
LC 90 50 24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan
larva nyamuk Culex sp. berturut-turut adalah 27,871% dan 14,674%. LT ekstrak
jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. adalah
90,798 jam, 72,062 jam, 58,169 jam, 46,022 jam, 34,876 jam dan 29,466 jam. LT ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. adalah 126,747 jam, 98,123 jam, 84,660 jam, 65,559 jam, 53,805 jam dan 41,606 jam. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan senyawa pada
jamur Metarhizium anisopliae dan perlu dilakukan ekstraksi jamur Metarhizium anisopliae dengan pelarut etanol.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]