UJI LARVASIDAL EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti (DALAM PELARUT n-HEKSANA, KLOROFORM DAN METANOL)
Abstract
Hasil analisis data uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p=0,167 dan untuk
masing-masing perbedaan konsentrasi diperoleh nilai p=0,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara perbedaan pelarut
dan jumlah kematian larva dan ada perbedaan yang bermakna antara perbedaan
konsentrasi dengan jumlah kematian larva. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna antara jumlah kematian larva dengan antar
konsentrasi ekstrak, kecuali pada konsentrasi 0,2%-0,4% dan 0,4%-0,6%. Hasil
analisis uji Probit menunjukkan perbedaan nilai LC50, yaitu 0,361% pada ekstrak
n-heksana, 0,246% pada ekstrak kloroform, sedangkan 0,414% pada ekstrak
metanol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun sirih
memiliki potensi lebih tinggi dalam membunuh larva Aedes aegypti dibanding
dengan ekstrak n-heksana dan metanol. Semakin kecilnya nilai LC50 maka
semakin besar potensi ekstrak untuk membunuh larva, sedangkan semakin besar
nilai LC50 maka semakin kecil pula potensi ekstrak untuk membunuh larva. Jika
diurutkan potensi larvasidal ketiga ekstrak tersebut dari yang tinggi ke rendah
adalah ekstrak kloroform, n-heksana, metanol.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]